Singapura (ANTARA News/AFP) - Sebastian Vettel memperlihatkan keunggulan besarnya, Minggu, saat dia menjuarai Grand Prix Singapura dan hanya perlu meraih satu poin lagi untuk bisa menjadi pebalap termuda yang menjadi juara dunia dua kali dalam sejarah Formula Satu.

Pebalap Jerman berusia 24 tahun, juara bertahan dan pemimpin klasemen pebalap saat ini, memulai balapan dari posisi start terdepan sampai akhir balapan di mobil Red Bull dia.

Dia memenangi balapan malam 61 putaran yang diterangi cahaya lampu di sirkuit jalanan di Marina Bay, dengan keunggulan 1,7 detik.

Pebalap Inggris Raya Jenson Button mencapai finis di posisi kedua di kendaraan McLaren dia untuk membuat persaingan gelar tetap hidup dengan sisa lima balapan lagi. Pebalap Australia Mark Webber, yang pebalap kedua Red Bull, mencapai finis di posisi ketiga.

Vettel kini hanya perlu meraih satu poin saja untuk memastikan gelar keduanya secara beruntun dan hanya bisa digagalkan untuk merebut gelar tersebut jika Button mampu memenangi seluruh lima balapan tersisa dan jika Vettel tidak bisa meraih satu poin pun.

Juara dunia dua kali asal Spanyol Fernando Alonso, yang membutuhkan finis di podium untuk mempertahankan peluangnya sendiri dalam perebutan gelar, hanya mencapai finis di posisi keempat, di depan pebalap Inggris Raya Lewis Hamilton.

Pebalap Inggris Raya lainnya, Paul Di Resta, dari tim Force India, mencapai finis di posisi keenam yang merupakan hasil terbaiknya sebagai pendatang baru musim ini di Formula Satu, di depan pebalap Jerman Nico Rosberg dari tim Mercedes di posisi ketujuh dan pebalap kedua Force India Adrian Sutil.

Felipe Massa dari tim Ferrari, yang menjadi korban tubrukan dengan Hamilton dalam sebuah insiden di awal-awal balapan, mencapai finis di posisi kesembilan.

Pebalap Meksiko Sergio Perez, yang bertabrakan dengan Michael Schumacher yang membuat pebalap Jerman itu tersingkir dari balapan, mencapai finis di posisi ke-10.

Ini merupakan kemenangan Vettel kesembilan musim ini dan yang ke-19 selama karirnya.
(I015/S006)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011