Lebak (ANTARA News) - Warga Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, mengikuti simulasi penggunaan hak suara dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur provinsi itu yang akan dilaksanakan pada 22 Oktober 2011.

"Dengan simulasi pemilihan kepala daerah ini diharapkan warga Baduy bisa mencoblos dengan benar dalam memilih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten," kata Ketua Kelompok Kerja Sosialisasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten Nasrulloh, Minggu.

Ia mengatakan simulasi tersebut bertujuan agar warga Baduy tidak salah mencoblos salah satu pasangan calon gubernur Banten.

Untuk itu, kata dia, masyarakat Baduy diberi sosialisasi dengan cara simulasi pemilihan kepala daerah Provinsi Banten.

"Kami memilih warga Baduy karena mereka masuk orang pedalaman dan perlu diberikan pemahaman tentang tata cara pencoblosan yang benar," katanya.

Ia mengatakan dengan lokasi simulasi yang dipusatkan di Kaduketug, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, antusias warga Baduy cukup tinggi.

Dari 280 undangan, kata dia, diperkirakan sekitar 90 persen menggunakan hak suaranya.

"Saya kira warga Baduy sangat antusias untuk mengikuti simulasi dan diharapkan mereka bisa memilih pasangan gubernur Banten," katanya.

Selama simulasi dilaksanakan, kata dia, ternyata tingkat kesalahan warga Baduy mencoblos pasangan gubernur Banten hanya dua suara dan sebanyak 236 suara dinyatakan sah.

"Dengan banyaknya suara yang sah, tentu dalam pilkada nanti diharapkan tidak ada kesalahan," ujarnya.

Kepala Desa Kanekes yang juga kepala pemerintahan adat Baduy, Jaro Dainah mengatakan pihaknya meninta warganya pada 22 Oktober 2011 datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk memilih kepala daerah.

Dainah menyebutkan jumlah suara di TPS 1 di Kaduketug sebanyak 518 pemilih terdiri 261 laki-laki dan 257 pemilih perempuan.

"Kami berharap pelaksanaan pilkada nanti berjalan lancar dan aman," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Ajun Komisaris Gofar Risyandi mengatakan pihaknya siap mengamankan pilkada Banten dengan menyebar petugas ke sejumlah TPS.

"Kami akan mengawasi di setiap TPS terdapat dua petugas," katanya.

(U.KR-MSR/M008)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011