Makassar (ANTARA News) - Gubernur Lemhanas Prof Budi Soesilo Supandji mengajak tokoh masyarakat, perguruan tinggi dan LSM Sulsel untuk menyosialisasikan paham kebangsaan dan sejarah demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Paham kebangsaan dan sejarah ini perlu digencarkan oleh semua pihak yang memegang peranan penting di masyarakat," kata Budi pada Dialog Antara Gubernur Lemhanas dengan Tokoh Mayarakat Sulsel di Makassar, Minggu malam.

Menurut dia, belakangan ini situasi dan kondisi di sejumlah daerah rawan terjadi konflik baik horisontal, bahkan kasus terakhir yakni bom bunuh diri terjadi di Solo, Jawa Tengah. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu tetap menumbuhkan semangat kebangsaan dan kesatuan.

Pada kesempatan tersebut, gubernur Lemhanas memberikan sejumlah contoh tokoh nasional dan dunia yang mampu mempersatukan masyarakat yang beraneka ragam budaya dan bahasa.

Mengenai maraknya aksi tawuran di sejumlah perguruan tinggi, dia mengatakan, peranan pengelola perguruan tinggi dan akademisi sangatlah penting.

"Karena dari kampus atau perguruan tinggi diharapkan nilai-nilai kebangsaan akan bertumbuh dan berkembang," ujarnya.

Dia mengatakan, semangat "Bhinneka Tunggal Ika" harus tetap dibumikan bukan hanya di lingkup jenjang pendidikan, namun juga di lingkungan masyarakat umum.

Sementara itu, Wali Kota Makassar H Ilham Arief Sirajuddin mengatakan, Kota Makassar yang akrab dengan tayangan televisi tentang aksi demo mahasiswa, tidak boleh dijadikan tolok ukur ketidakstabilan kota berjulukan "Anging Mammiri" ini.

"Makassar dengan luas sekitar 175 kilometer per segi, paling-paling hanya digunakan sekitar lima km untuk aksi demo mahasiswa, itupun tidak terlalu mempengaruhi aktivitas masyarakat secara umum," katanya.

(T.S036/S006)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011