Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut berkomitmen melancarkan arus barang di pelabuhan serta menurunkan biaya logistik dengan pelaksanaan penerapan Sistem Inaportnet di wilayah kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Panjang.

Penerapan Sistem Inaportnet yang ada di wilayah kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Panjang adalah Terminal Khusus (Tersus) PT. Sumber Indah Perkasa dan PT. Indocement Tunggal Prakarsa.

"Dalam penerapan aplikasi Inaportnet, aspek yang pertama harus dijunjung tinggi adalah komitmen, yaitu bagaimana seluruh pihak yang terlibat dapat patuh terhadap standar operasional prosedur yang disepakati," kata Kasubdit Sistem Informasi dan Sarana Prasarana Direktorat Lalu Lintas Kemenhub Eko Sudarmanto dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

Dia mengungkapkan implementasi inaportnet saat ini telah bersinergi dan berkolaborasi dengan Kementerian/Lembaga lainnya dan pengawasan pelaksanaannya juga ditinjau langsung oleh Kemenkomarves dan KPK.

Sebagai informasi, sebelumnya kantor KSOP Kelas I Panjang telah melaksanakan bimbingan teknis terhadap perusahaan agen pelayaran, perusahaan bongkar muat, BUP PT. Sinarmas LDA Usaha Pelabuhan, Tersus PT. Sumber Indah Perkasa dan Tersus PT. Indocement Tunggal Prakarsa pada 23 dan 24 November 2021.

Kepala Kantor KSOP Kelas I Panjang Capt. Hendri Ginting mengatakan dalam acara bimtek tersebut telah disampaikan materi tentang tata cara menginput data kapal dan barang, data dermaga, data kapal pandu, dan data lainnya terkait operasional pelabuhan ke dalam sistem Inaportnet.

Kunjungan kapal dan bongkar muat barang di Tersus PT. Sumber Indah Perkasa dan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, yang berada di Katibung Lampung Selatan, untuk tahun 2017-2021 terdapat 1.015 call yang terdiri dari 930 call kapal domestik dan 185 call kapal asing. Sedangkan pada Januari-Februari 2022 terdapat 61 call kapal domestik dan 11 call kapal asing.

Sementara itu, barang yang terangkut melalui ke-dua Tersus ini untuk tahun 2017 s.d. 2021 sebanyak 5,33 juta ton yang terdiri dari 2,56 juta ton tujuan domestik dan 2,77 juta ton tujuan ekspor, sedangkan pada Januari-Februari 2022 mencapai sebanyak 1,84 juta ton yang terdiri dari 1,67 Juta ton tujuan domestik dan 162,23 ribu ton tujuan ekspor.

Inaportnet adalah sistem layanan secara elektronik berbasis internet yang terpusat dan mengkolaborasikan standar pelayanan operasional pelabuhan untuk melayani kegiatan kapal dan barang di pelabuhan. Penggunaan sistem Inaportnet dalam pelayanan kapal dan barang di Pelabuhan Panjang sudah diresmikan (go live) sejak tahun 2017, namun terbatas hanya untuk pelayanan kapal yang melakukan kegiatan di pelabuhan umum.

Sedangkan pada Tahun 2021 terdapat penambahan di 22 pelabuhan yaitu penambahan pada KSOP Kelas 3, Kelas 4 dan UPP sehingga total terdapat 77 pelabuhan yang telah memanfaatkan dan mengimplementasikan sistem Inaportnet di Indonesia.

Baca juga: Kemenhub-BUP teken pakta integritas penerapan Inaportnet

Baca juga: Kemenhub optimalkan digitalisasi Inaportnet di pelabuhan

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022