Denpasar (ANTARA News) - Malaysia Crime Prevention Foundation (MCPF), memuji keberhasilan jajaran Polri dalam mengungkap dua kasus ledakan bom yang dilancarkan kawanan teroris di Pulau Dewata. "Dua kali telah muncul ledakan bom di Bali, selalu dapat diselesaikan dalam waktu yang relatif singkat," kata Seri Kamal Mohamad Husein bin Shadin, ketua MCPF, di Denpasar, Jumat. Ketika melakukan kunjungan ke markas Polda Bali, Seri Kamal menyebutkan, keberhasilan Polri khususnya Polda Bali dalam meringkus para pelaku aksi teror bom, perlu diacungkan jempol. Sehubungan dengan itu, kata dia yang didampingi sejumlah anggota polisi Di Raja Malaysia, kemampuan Polri dalam melacak pelaku teror, perlu ditiru aparat kepolisian di daerahnya, bahkan negara lain di dunia. Karenanya, lanjut Seri Kamal, kehadirannya di Bali sekaligus juga untuk melakukan studi banding tentang keberhasilan jajaran Polri tersebut. Tidak hanya dalam hal penanganan pelaku teror, dalam upaya menekan angka kejahatan pun polisi Bali tercatat lebih baik ketimbang aparat yang ada di Penang, Malaysia. Dikatakan, per seratus ribu penduduk Penang, 600 di antaranya tercatat menjadi korban aksi kejahatan per tahunnya. "Ini tentu lebih besar dibandingkan dengan penduduk Bali yang terkena aksi kejahatan," ucapnya. Kepada tamunya, Wakapolda Bali Brigjen Pol Nyoman Suweta, membenarkan kalau rasio penduduk Bali yang "terenggut" aksi kejahatan lebih kecil bibandingkan dengan masyarakat Penang. "Per seratus ribu penduduk Bali, setiap tahunnya rata-rata menjadi korban aksi kejahatan sebanyak 190 orang," kata Wakapolda. Rombongan MCPF sebanyak 21 orang itu, dijadwalkan akan berada di Pulau Dewata untuk selama tiga hari. (*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006