Jakarta (ANTARA News) - Pasar keuangan sedang diliputi oleh kekhawatiran bahwa krisis ekonomi global pada 2008 akan terjadi lagi sekarang sehingga mata uang Asia termasuk rupiah tertekan hingga level Rp9.000 per dolar AS.

Nilai tukar mata uang rupiah pada transaksi Senin sore tertekan 343 poin ke posisi Rp9.103 dibanding sebelumnya Rp8.760 per dolar AS.

"Pekan lalu pasar keuangan diliputi oleh kekhawatiran bahwa ekonomi global akan masuk kembali ke dalam resesi, pergerakan seperti tahun 2008 dikhawatirkan akan terjadi lagi," kata analis riset dari Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, saham sektor perbankan yang menjadi motor ekonomi berguguran, hal itu memberi sinyal ke pasar bahwa ada ketakutan luas di kalangan pelaku pasar.

"Dari grafik kekuatan dollar AS terlihat peralihan portofolio yang besar ke aset dolar AS oleh para pelaku pasar," papar dia.

Ia mengemukakan, kondisi saat ini hampir sama dengan kejadian 2008, di mana dolar AS ternyata masih menjadi "safe haven" meski peringkat hutang jangka panjangnya sempat diturunkan oleh lembaga pemeringkat utang Standard & Poor`s (S&P).

Ia menambahkan, Dana Moneter Internasional telah memperingatkan dunia bahwa ekonomi global sudah memasuki fase berbahaya dan meminta para pengambil kebijakan dunia untuk segera bertindak dan memulai lagi langkah pemulihan ekonomi.

KR-ZMF/B012

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2011