Jakarta (ANTARA News) - Kementerian meminta tiga BUMN Sekuritas yaitu Mandiri Sekuritas, Bahana Securities, dan Danareksa Sekuritas untuk mengkaji kemungkinan pembelian kembali (buyback) saham BUMN yang tercatat di pasar modal.

"Kajian untuk buyback dilakukan menyusul harga saham yang saat ini pada posisi rendah," kata Sekretaris Menteri BUMN Mahmudin Yasin, usai Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR, di Gedung MPR/DPR-RI, Jakarta, Senin.

Menurut Yasin, ketiga BUMN Sekuritas tersebut sesuai dengan bidangnya diarahkan untuk memberikan rekomendasi atas kajian yang dilakukan.

Diketahui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI dalam sepekan terakhir mengalami penurunan secara signifikan yang mengakibatkan harga saham merosot tajam.

Terpuruknya indeks secara keseluruhan antara lain didorong kekhawatiran pasar terhadap dampak krisis keuangan global yang dipicu merosotnya ekonomi Amerika Serikat dan Eropa.

IHSG pada perdagangan sesi siang, Senin (26/9) tercatat pada level 3.232,06 poin, turun dari penutupan perdagangan Jumat (23/6) sebesar 3.426,35 poin.

Menurut Yasin, sesungguhnya keputusan "buyback" saham merupakan aksi korporasi perusahaan yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan perseroan.

"Namun.. Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham bisa saja memberikan arahan. Yang penting hasil analisis yang disampaikan tiga BUMN Sekuritas tersebut bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.

Ia mengakui tidak ada yang bisa menjamin bahwa indeks saham yang rendah saat ini akan "rebound" (berbalik menguat), atau justru lebih rendah lagi.

"Untuk itu kita menunggu rekomendasi dari BUMN Sekuritas kapan waktu yang tepat untuk melalukan "buyback," katanya.

Menurut catatan, saat ini sebanyak 18 BUMN mencatat saham (IPO) di BEI, yang menguasai 26 persen atau sekitar Rp840 triliun dari total kapitalisasi pasar saham nasional.
(T.R017/B008)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011