New York (ANTARA News) - Euro naik tipis terhadap dolar pada Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB) setelah beberapa hari ketakutan tentang posisi genting krisis utang zona euro dan Yunani meningkat.

Euro naik menjadi 1,3538 dolar dari 1,3503 dolar akhir Jumat setelah memulai hari dengan penurunan, dibantu oleh laporan bahwa pemimpin Uni Eropa membicarakan berbagai gagasan tentang bagaimana memanfaatkan aset yang ada untuk mengumpulkan uang guna memperkuat bank-bank dan untuk membangun "firewall" (pelindung) keuangan di sekitar Yunani, lapor AFP.

Ada berita sedikit keras pada apa yang terjadi.

Dalam berbagai laporan terbaru yang belum dikonfirmasi, CNBC mengatakan Eropa Investment Bank (EIB) dapat digunakan untuk membentuk sebuah unit khusus untuk menerbitkan obligasi dan membeli utang yang tertekan dari pemerintah Eropa - sebuah pengaturan yang, bila diringkaskan, berarti bahwa bank-bank bermasalah Eropa bisa menukar terutama utang Yunani mereka menjadi "paper" EIB, yang kemudian dapat digunakan pada jendela likuiditas Bank Sentral Eropa (ECB).

CNBC mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya untuk cerita, dan tidak ada reaksi langsung publik dari pejabat zona euro atas hal itu.

Tetapi itu terjadi setelah sehari rumor tentang bagaimana mata uang tunggal kawasan akan bertujuab menekannya, terutama yang berasal dari Yunani, percaya pada keadaan bahaya dari default (gagal bayar) pada ratusan miliar euro utang.

"Euro mendapat tawaran pada akhir kisah CNBC ini," kata David Gilmore, dari Foreign Exchange Analytics.

"Kami harus menunggu dan melihat apakah itu praktis. Aku tidak yakin zona euro memiliki wewenang untuk melakukannya - EIB adalah sebuah lembaga independen," katanya.

Euro naik sedikit terhadap mata uang Jepang, menjadi 103,33 yen (103,31 yen akhir Jumat) tetapi turun menjadi 1,2189 franc Swiss (1,2215 franc).

Dolar sedikit turun menjadi 76,42 yen ( 76,50 yen) dan 0,9013 franc Swiss (0,9042 franc).

Pound Inggris naik menjadi 1,5563 dolar (1,5463 dolar). (A026)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011