Jakarta (ANTARA News) - Deputi Gubernur Bank Indonesia Aslim Tadjudin mengatakan perbaikan rating Indonesia oleh Standard & Poor`s (S&P) akan mendukung penguatan nilai tukar rupiah. "Perbaikan rating tentu saja akan memberikan sentimen yang lebih positif kepada rupiah," kata Aslim di Jakarta, Jumat. Sebelumnya, lembaga rating internasional S&P menaikkan "outlook" Indonesia dari stabil menjadi positif. Sementara mengenai pernyataan Kadin yang menilai penguatan rupiah terlalu cepat sehingga menimbulkan pengaruh yang tidak sehat terhadap sektor usaha, Aslim mengatakan sistem nilai tukar yang dianut Indonesia adalah sistem nilai tukar mengambang. "Sehingga nilai tukar rupiah ditentukan oleh mekanisme pasar," katanya. Menurut dia, penguatan nilai tukar rupiah belakangan ini selain karena faktor masuknya dana-dana jangka pendek dari luar negeri, juga sejalan dengan penguatan mata uang regional seperti Won, Baht, dan Peso. Penguatan Korean Won, lanjut Aslim saat ini justru sudah melebihi posisi sebelum krisis 1998. Nilai tukar rupiah pada Jumat sore ini berada dalam posisi Rp9.220 per dolar AS, sedikit menguat dibanding posisi Kamis kemarin Rp9.230 per dolar AS.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2006