Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 17 orang saksi diperiksa terkait bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Solo, pada Minggu (25/9) dengan pelaku Pino Damayanto, alis Ahmad Urip alias Ahmad Yosefa alias Hayat alias Raharjo.

"Saat ini saksi yang telah kita periksa terkait bom di Solo ada 17 orang," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam.

Polri saat ini melakukan penyidikan guna mengusut pelaku dibalik bom bunuh diri yang terjadi di GBIS yang telah menyebabkan 22 orang mengalami luka-luka, katanya.

Dari jumlah korban yang mengalami luka-luka tersebut 19 orang dirawat di Rumah Sakit Oen dan tiga orang dirawat di Rumah Sakit Brayat Minulyo Solo.

Hasil identifikasi jasad Ahmad ditemukan hasil pria yang berusia sekitar 25-30 tahun, kulit sawo matang dan data spesifik adanya bekas operasi hernia serta ada penebalan kulit kaki bagian luar, katanya.

Setelah itu dilakukan tes DNA terhadap pihak keluarga Ahmad yakni adalah anaknya bernama Humairah usia empat tahun dan istrinya Sifria Yosefa usia 27 tahun.

"Dari hasil pemeriksaan sidik jari jasad dengan sidik jari yang ada di SIM dibuat di Mapolres Cirebon dan ijasah sekolah ditemukan 15 titik persamaan, sementara ada 12 titik saja sudah dianggap valid" kata Anton.

Saat ini, masih ada tujuh bom aktif ditangan empat pelaku masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dibalik pelaku bom bunuh diri di Cirebon dan Solo. (ANT)

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2011