Bandarlampung (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bandarlampung menargetkan pembelajaran tatap muka (PTM) penuh di seluruh jenjang satuan pendidikan yang berada di bawah naungannya yakni PAUD, TK, SD, SMP pada tahun ajaran baru mendatang.

"Juli mendatang saat tahun ajaran baru mulai, Insya Allah PTM secara penuh akan diterapkan," kata Kasi Kelembagaan Disdikbud Kota Bandarlampung, Mulyadi, di Bandarlampung, Senin.

Dia menjelaskan bahwa sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan pemkot sudah mulai menjalankan masa transisi dari pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi PTM penuh secara bertahap, dengan mengedepankan kesehatan dan keselamatan peserta didik.

"Saat ini masih transisi dari PJJ menghadapi PTM penuh. Jadi pelan-pelan dulu, nah, di tahun ajaran baru bulan Juli, baru kita terapkan PTM seperti sebelum terjadinya pandemi COVID-19," kata dia.

Baca juga: Guru dan siswa positif COVID-19 , PTM di Waykanan ditutup sementara

Baca juga: COVID-19 meningkat, Universitas Lampung mundurkan PTM jadi awal April


Terkait waktu pembelajaran tatap muka terbatas yang telah digelar di masa pandemi COVID-19, ia pun mengakui bahwa masih terdapat keterbatasan waktu dalam melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) secara tatap muka.

"Di masa pandemi kami masih ada keterbatasan waktu karena aturan SKB 4 Menteri, paling lama itu 6 jam pembelajaran. Namun, kami mendukung penuh kreativitas satuan pendidikan di kota ini dalam memberikan metode pembelajaran yang baik kepada peserta didik dengan tetap berpedoman pada SKB 4 Menteri," kata dia.

Sementara itu, Kepala Sekolah Kepala SMP Negeri 1 Kota Bandarlampung, Tri Priyono, mengungkapkan bahwa, berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pihak sekolah, para siswa lebih menyukai pembelajaran tatap muka (PTM) dibandingkan belajar daring.

"Kami mewawancarai anak-anak, dan meminta mereka membandingkan pembelajaran daring dengan tatap muka, rata anak-anak menjawab menyukai tatap muka," ujar dia.

Menurutnya, selama masa pandemi COVID-19 dengan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) mengakibatkan peserta didik mengalami penurunan kemampuan akademik, sehingga capaian yang diperoleh sekolah, serta harapan dan target yang diinginkan siswa juga kurang maksimal.

"Setelah PTM diberlakukan, kami akan lebih memprioritaskan peningkatan kualitas akademik peserta didik, sehingga dapat mengejar pelajaran yang tertinggal dari pembelajaran tambahan yang diberikan sekolah," katanya.*

Baca juga: Sepuluh warga sekolah di Bandarlampung terpapar COVID-19

Baca juga: Pemkot Bandarlampung tunda PTM karena kasus COVID-19 meningkat

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2022