Mataram (ANTARA News) - Lima warga Ahmadiyah Nusa Tenggara Barat (NTB) dipimpin Muhardi mendatangi Komnas Ham di Jakarta, untuk melaporkan aksi kekerasan yang dilakukan masyarakat selama berada di NTB. Menurut Muhardi, dia bersama teman-temannya didampingi Penasehat organisasi Ahmadiyah Pusat Syamsir Ali telah diterima oleh Komnas HAM pada Jumat (10/2) dan Komnas HAM berjanji segera meninjau lokasi rumah warga Ahmadiyah yang dirusak massa di Dusun Ketapang, Desa Gegerung, Kecamatan Lingsar, kabupaten Lombok Barat. Muhardi menjelaskan, tindak kekerasan masyarakat terhadap warga Ahmadiyah bukan sekali ini saja, tetapi sudah empat kali, yakni pertama di Lombok Timur, kedua di Gerung, Lombok Barat dan Gunungsari juga Lombok Barata dan sekarang ini. Akibat aksi massa tersebut sebanyak 134 orang warga Ahmadiyah kini diungsikan dan ditampung di Asrama Transito Majeluk, Mataram dengan mendapat pengawalan ketat dari Polisi. Sementara lokasi rumah mereka di Ketapang, hingga kini masih dijaga Polisi. Sebelumnya. Syamsir Ali ketika meninjau pengungsi warga Ahmadiyah di Transito Mataram mengatakan, aksi pengrusakan rumah warga Ahmadiyah tersebut harus dilaporkan ke Komnas HAM. Syamsir Ali mengatakan, sangat sedih dan menyayangkan aksi pembakaran rumah warga Ahmadiyah karena dilakukan di depan aparat Kepolisian yang seharusnya mencegah warga yang berutal sekaligus membakar rumah-rumah warga, namun seolah-olah kejadian tersebut dibiarkan begitu saja. "Kita ini negara hukum oleh karena itu setiap pelaku tindak kejahatan harus ditangkap dan diadili, tetapi tidak satupun warga yang melakukan pengrusakan ditangkap", katanya.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006