Jakarta (ANTARA) - Sebanyak sembilan proyek teleskop astronomi optik telah dirampungkan di Lenghu, Provinsi Qinghai, China barat laut, dengan investasi senilai hampir dua miliar yuan atau sekitar 310 juta dolar AS, menurut para sumber di Xining.

Daerah Lenghu di Gunung Saishiteng merupakan lokasi yang ideal untuk membangun sebuah observatorium astronomi, ujar seorang peneliti dari Observatorium Astronomi Nasional Deng Licai, yang di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China, seperti dilansir Xinhua, Selasa. 

Dia menyebutkan bahwa daerah di Lenghu, Kota Mangya itu diuntungkan oleh langit malam yang bersih, kondisi atmosfer yang stabil dan iklim yang kering, sehingga menawarkan potensi besar untuk menjadi salah satu situs observatorium terbaik dunia.

Seorang pejabat di kawasan industri Lenghu Tian Cairang mengatakan dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah proyek teleskop astronomi telah diluncurkan di basis observatorium astronomi Lenghu. Salah satunya adalah proyek 50-centimeter Binocular Network (50BiN) yang diimplementasikan oleh China West Normal University dan secara resmi mulai dioperasikan pada Desember 2020.

Konstruksi sipil dan badan utama dari empat proyek telah selesai dengan total investasi mencapai 411 juta yuan, kata Tan. Empat proyek itu termasuk proyek Wide Field Survey Telescope (WFST), proyek Stellar Observations Network Group (SONG), proyek Infrared System for the Accurate Measurement of Solar Magnetic Field (AIMS), dan proyek Multi-application Survey Telescope Array (MASTA).

Tahun ini, pembangunan proyek Time Domain Observatory (TIDO) dan proyek Multiplexed Survey Telescope (MUST) akan dimulai di Lenghu.

Teleskop MUST dengan panjang 6,5 meter yang dikembangkan oleh Universitas Tsinghua itu akan menjadi teleskop terbesar di Lenghu setelah rampung. Teleskop tersebut diharapkan dapat membantu para ilmuwan membuat terobosan di bidang evolusi energi gelap, kosmologi gelombang gravitasi, dan pembentukan galaksi.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
COPYRIGHT © ANTARA 2022