"Pada orasi ilmiah nanti, saya akan menampaikan tema, bagaimana membangun karakter bangsa dengan nilai-nilai Pancasila," kata Irman Gusman, di Nusa Dua, Bali.
Menurut Irman, tema yang akan disampaikannya sesuai dengan tema Dies Natalis ke-49 Universitas Udayana Bali, pada 2011, yakni "peningkatan pengamalan Pancasila dalam pendidikan untuk membangun karakter bangsa".
Kesediaannya menyampaikan orasi ilmiah pada peringatan Dies Natalis ke-49 Universitas Udayana Bali tahun 2011, menurut dia, karena mendapat undangan dari Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. I Made Bakta, Sp.PD.
"Saya menilai, Universitas Udayana adalah universitas besar yang menjadi salah satu berometer perguruan tinggi di Indonesia," katanya.
Irman menjelaskan, pada orasi ilmiah tersebut dirinya akan menjelaskan bagaimana membangun karakter bangsa yang bisa diiplementasikan dan bermanfaat bagi masyarakat.
Menurut dia, Indonesia merupakan gabungan dari daerah-daerah, termasuk Bali, yang memiliki karakter, kultur, dan ciri khas tersendiri.
Daerah-daerah di Indonesia, termasuk Bali, kata dia, terjadi proses akulturasi budaya dengan daerah lain maupun dengan negara asing.
"Bagaimana daerah-daerah bisa membangun karakter bangsa sesuai dengan ciri khas daerah masing-masing," katanya.
Di sisi lain, menurut Irman, daerah juga harus terus melakukan pembangunan di segala sektor dan meningkatkan persaingan antar-daerah guna mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.
Menurut dia, dalam pembangunan karakter bangsa pada masing-masing daerah harus didasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang merupakan azas dari negara Indonesia.
Sila-sila dalam Pancasila, kata dia, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, serta keadilan sosial, merupakan elemen dari pembangunan karakter bangsa yang bisa diimplementasikan.
Pada kesempatan tersebut, Irman Gusman juga menyitir pernyataan, tokoh revolusioner Prancis, Napoleon Bonaparte, yang mengatakan, agar unggul dalam peperangan, harus memiliki keunggulan karakter.
"Karena itu, bangsa Indonesia juga harus memiliki karakter yang unggul untuk memenangkan persaingan dengan bangsa-bangsa lain di dunia," kata Irman. (R024)
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011
