Bengkulu (ANTARA News) - Ratusan hektare sawah di Desa Rimbo Recap, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, terancam gagal panen akibat kurangnya pasokan air yang mengairi areal persawahan daerah itu.

"Hingga kini sekitar 150 hektare areal persawahan terancam mengalami gagal panen akibat musim kemarau yang berlangsung dalam dua bulan terakhir," kata petani Desa Rimbo Recap Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu Sriyanto di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan, tanaman padi yang terancam gagal panen berusia antara 30 hingga 45 hari. Batang tanaman padi yang seharusnya hijau menjadi kuning karena layu kekurangan air

"Karena batang tanaman padi mulai kuning dan layu akibat tidak bisa tumbuh subur, para petani terpaksa membiarkan arel persawahan ditumbuhi semak belukar," katanya.

Para petani telah berusaha menggunakan mesin air untuk mengalliri sawah yang kekeringan, namun tetap tak bisa memenuhi kebutuhan seluruh areal persawahan karena debit air terbatas.

"Kami berharap Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong bisa membantu mengatasi masalah para petani yang sedang mengalami masalah krisis air untuk kebutuhan tanaman padi mereka," katanya.

Akibat sawah kering, para petani di Desa Rimbo Recap ini ada yang beralih menaman tanaman palawija seperti jagung dan kacang panjang.

Sementara itu, sekitar 100 hektare sawah di Kota Bengkulu gagal panen akibat kurangnya pasokan air yang mengairi areal persawahan daerah itu.

"Berdasarkan data yang dikumpulkan di lapangan, hingga saat ini sekitar 100 hektare areal tanaman padi di daerah ini mengalami gagal panen akibat musim kemarau yang berlangsung dalam dua bulan terakhir," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu, Arif Gunadi.

Lokasi sawah yang mengalami gagal panen antara lain berlokasi di Kecamatan Singaran Pati, Sungai Serut dan Muara Bangkahulu.

"Para petani menderita kerugian mencapai ratusan juta rupiah akibat tanaman padi mereka gagal panen. Bila setiap hektare petani mengalami kerugian sekitar Rp3 juta maka kerugian petani mencapai Rp300 juta," katanya.

Saat ini, dari 1.536 hektare sawah yang sudah ditanami di daerah itu sebanyak 246,75 hektare atau 16,06 persen juga mengalami kekeringan dan terancam gagal panen apabila hujan jarang turun dalam satu minggu ke depan. (ANT-213/M027)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011