Jakarta (ANTARA) - Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Rommy Fibri Hardiyanto mengatakan sebanyak 99,99 persen film yang diajukan pada 2021 dinyatakan lulus sensor.

“Dari 40.640 judul film yang diterima oleh LSF, sebanyak 40.638 judul dinyatakan lulus. Sedangkan yang tidak lulus dan dikembalikan hanya dua judul saja,” ujar Rommy dalam taklimat media di Jakarta, Selasa.

Jumlah tersebut melampaui target tahunan yang ditetapkan oleh LSF. Dalam setahun, LSF hanya menargetkan penyensoran sekitar 40.000 film. Sementara rata-rata film yang lulus sensor hanya sekitar 85 persen.

Baca juga: UMSU dan LSF RI kolaborasi sosialisasi budaya sensor film mandiri

Kondisi pandemi COVID-19, lanjut dia, tidak mengurangi minat sineas Tanah Air untuk tetap berkarya.

“Kita bersyukur film nasional masih bergairah pada saat pandemi. Sekitar 25.448 judul atau 62,62 persen merupakan film nasional dan sisanya yakni 15.190 judul film merupakan film impor,” terang dia.

Selain itu, juga dilakukan dialog dengan produsen film. Dari Laporan Kinerja LSF tahun 2021, diketahui bahwa sepanjang Januari sampai dengan Desember 2021, berlangsung 16 kali dialog terkait dengan 16 judul (film, sinetron, dokumenter dan film iklan), yang melibatkan 13 perusahaan film.

Baca juga: LSF kampanyekan budaya sensor mandiri

Baca juga: Ketua DPD RI sarankan LSF daerah dipertahankan


Penyensoran film merupakan amanat dari UU Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman. Penyensoran dilakukan tidak hanya pada film yang diedarkan tetapi juga iklan.

Dia menambahkan sepanjang penyensoran periode Januari – Desember 2021 menghasilkan data kategori usia yakni golongan usia penonton semua umur (SU) sebanyak 5.082 judul, golongan usia penonton remaja 13 tahun sebanyak 25.109 judul.

Sementara golongan usia penonton dewasa 17 tahun sebanyak 10.133 judul, dan golongan usia penonton usia dewasa 21 tahun atau lebih sebanyak 315 judul.

Baca juga: Tim Evaluasi rekomendasikan LSF Jatim tetap dipertahankan

Baca juga: LSF ingin budaya sensor mandiri mengakar di masyarakat


Pewarta: Indriani
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2022