Kupang, 29/9 (ANTARA) - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Kupang, Adrianus Talli, menyesalkan pola kerja sejumlah lembaga yang untuk kepentingan pemasangan jaringannya, merusak sebagian fasilitas umum seperti jalan, drainase dan trotoar di wilayah itu.

"Lihat sekarang sejumlah lintasan ruas jalan rusak, karena pengerjaan pemasangan jaringan pipa PDAM," kata Adrianus di Kupang, Kamis menanggapi fenomena penggalian sejumlah ruas jalan untuk pemasangan pipa transmisi milik PDAM.

Kondisi tersebut, kata Adrianus, akan terulang lagi, di saat lembaga lainnya, seperti PT Telkom dan PT PLN juga memiliki program kerja pemasangan jaringan di daerah ini.

"Nanti dalam lintasan yang sama, jalan, drainase dan trotoar dirusak lagi untuk kepentingan jarinyannya masing-masing, ini sudah jadi pemandangan umum sehingga menjadi pantas jika kondisi jalan di daerah ini selalu rusak," kata Adrianus.

Terhadap kondisi tersebut, dia meminta Pemerintah Kota Kupang untuk segera melakukan koordinasi dengan sejumlah lembaga itu, masing-masing PT Telkom, PT PLN dan PDAM setempat untuk menjaga keberlanjutan infrastruktur jalan dan drainase yang ada.

Dia mengatakan, hampir sebagian besar jalan dan drainae yang ada di Kota Kupang, yang dibangun dengan menggunakan dana bantuan dari APBN, APBD provinsi maupun APBD Kota Kupang, saat ini rusak, karena galian pipa dan sambungan jaringan kabel jaringan, yang terus dilakukan oleh ketiga perusahaan tersebut, sesuka hati dan tidak bertanggungjawab.

Jika seandainya koordinasi dilakukan secara baik, kata dia maka kondisi tersebut, hampir pasti bisa diminimalisir, demi terjaganya fasilitas umum tersebut, agar nyaman digunakan oleh masyarakat.

Dia mengakui, pembanguna jaringan yang dilakukan oleh tiga perusahaan tersebut, juga merupakan bagian dari sumbangsinya terhadap kemajuan pembangunan di Kota Kupang yang diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Namun demikian, jika itu dilakukan tanpa koordinasi hingga merusak sebagian dari fasiltas umum yang ada, kata Adrianus, sama dengan membuang garam ke air laut.

"Kita akan bekerja sia-sia karena apa yang dilakukan oleh masing-masing instansi dalam menghasilkan sebuah fasilitas yang baik tidak bisa digunakan secara maksimal," kata Adrianus.

Untuk itu dia meminta kepada pemerintah untuk segera melakukan koordinasi dengan tiga perusahaan tersebut, agar bisa dicarikan solusi untuk mengatasi persoalan ini.

"Saya kira jika koordinas dilakukan, maka akan ada jalan keluar untuk mengatasi persoalan ini. Boleh jadi, dilakukan pola seragam, jika ada pembanguna jalan atau dranase, akan juga diikuti dengan pemasangan jaringan, kabel telpon, listrik maupun jaringan pipa," kata Adrianus mengusulkan.

Asisten II Sekretaris Daerah Kota Kupang, Thomas Jansen Gah, yang dihubungi terpisah mengatakan, segera merancang pola komunikasi yang tepat dengan tiga perusahaan tersebut, untuk bisa mendapatkan solusi mengatasi persoalan ini. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011