Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan krisis mengajarkan untuk membuka peluang untuk mengakselerasi transformasi dan reformasi.

“Krisis telah mengajarkan kepada kita betapa pentingnya membangun ketahanan, baik ketahanan kesehatan maupun ekonomi, khususnya di sektor pangan dan sektor energi,” ujar Menko Airlangga yang disampaikan secara virtual dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook, Selasa.

Melalui kerjasama seluruh stakeholders, lanjutnya, Indonesia terbukti mampu melewati dan beradaptasi dengan krisis pandemi.

“Ke depan, kerjasama tersebut perlu terus ditingkatkan sehingga Indonesia tidak hanya berhasil melewati krisis, namun juga memanfaatkan peluang-peluang yang ada untuk mencapai tujuan ekonomi dan pembangunan perekonomian ke depan,” katanya.

Lebih lanjut Ia menuturkan, dengan berbagai kondisi tantangan dan peluang yang ada, ekonomi Indonesia pada tahun 2022 diprediksi tumbuh di atas 5,2 persen (yoy). Berbeda dengan tren penurunan pemulihan ekonomi global, ekonomi Indonesia justru diharapkan lebih baik karena inflasi diperkirakan masih dalam rentang 3 persen ±1 persen (yoy).

Dari sisi kesehatan, Pemerintah terus berupaya membangun ketahanan kesehatan baik dalam hal infrastruktur, SDM, maupun industri kesehatan. Surveillance terus diperkuat guna mengantisipasi munculnya varian baru COVID-19. Sementara itu, komitmen investasi pada pembangunan sistem kesehatan juga tercermin dalam implementasi APBN 2022.

“Pembangunan di sektor kesehatan memiliki multiplier effect yang tinggi terhadap ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Komitmen terhadap perbaikan sistem kesehatan akan meningkatkan kepercayaan dan kemampuan Indonesia dalam menghadapi risiko di masa mendatang,” ucapnya.

Selanjutnya, dari sisi ketahanan pangan Pemerintah berkomitmen meningkatkan produktivitas pertanian dan perikanan melalui berbagai strategi yaitu, implementasi Undang-Undang Cipta Kerja terkait penyederhanaan, percepatan, kepastian dalam perizinan, serta persetujuan ekspor/impor, pembentukan BUMN Pangan hingga peningkatan kompetensi SDM pertanian untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim.

Adapun dari sektor energi, Airlangga menerangkan bahwa krisis energi dunia yang terjadi saat ini menjadi peluang sekaligus mengafirmasi komitmen transisi dan investasi menuju energi baru terbarukan atau energi bersih.

Peluang tersebut muncul karena Indonesia memiliki potensi green energy, yaitu tenaga surya, angin, air, dan geothermal yang apabila dikembangkan dapat mendukung ketahanan energi berbasis pulau yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia.

Baca juga: Menko Airlangga: akselerasi kualitas SDM tingkatkan peluang UMKM
Baca juga: Minat "entrepreneur" mahasiswa ditingkatkan lewat KUR Goes to Campus
Baca juga: Menko Airlangga dorong investasi berkelanjutan capai target SDGs

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2022