Medan (ANTARA News) - Penyebab kecelakaan pesawat Casa-218 NBA dengan nomor PK-TLF yang jatuh di kawasan Pegunungan Bukit Barisan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Kamis, belum diketahui.

"Lokasi jatuhnya pesawat Casa-218 sudah diketahui, tetapi secara teknis kami masih belum mengetahui penyebab jatuhnya pesawat tersebut," kata Kepala PT Nusantara Buana Air (NBA) Zulkifli.

Beberapa saat sebelum tinggal landas dari Bandara Polonia Medan Pukul 07.28 WIB, menurut dia, pesawat reguler yang mengangkut 18 orang penumpang tujuan Kutacane, Aceh itu dinyatakan layak terbang.

Sebelum dinyatakan layak terbang, kondisi mesin dan komponen pesawat tersebut tetap diperiksa berdasarkan standar dan prosedur baku.

Bahkan kondisi cuaca saat pesawat hendak tinggal landas dilaporkan relatif cerah, termasuk di sekitar lokasi jatuhnya pesawat tersebut.

Pesawat naas itu pertama kali ditemukan pada hari yang sama sekitar Pukul 15.00 WIB oleh tim Basarnas yang memantau dari pesawat udara.

Lokasi jatuhnya pesawat Casa-218 berada di lereng bukit di Desa Kuta Pengkih, Kecamatan Kutabuluh dalam kondisi fisik relatif utuh dan tidak terbakar.

Kepala PT Angkasa Pura II cabang Bandara Polonia Bram Bharoto Ciptadi, mengungkapkan bahwa sejumlah personel dari TNI, Polri, tim SAR dan masyarakat sejak Pukul 11.00 WIB telah melakukan upaya pencarian terhadap pesawat komersial itu.

"Untuk menjangkau lokasi jatuhnya pesawat Casa-218 harus berjalan kaki puluhan kilo meter dan lokasinya berada di lereng bukit yang terjal dan hutan belantara," tambahnya.

Jalan desa yang relatif dekat dengan lokasi kecelakaan pesawat diperkirakan berjarak sekitar 30 kilo meter.

Dalam upaya memudahkan proses evakuasi, di dekat lokasi musibah jatuhnya pesawat akan dibuka landasan darurat untuk pendaratan helikopter atau helipad.

Pihak TNI-AU kemungkinan akan mengerahkan beberapa helikopter untuk memudahkan proses evakuasi korban.

Pesawat Casa-218 yang jatuh di kawasan Pegunungan Bukit Barisan di Kabupaten Langkat tersebut selama ini dikelola oleh maskapai penerbangan PT Nusantara Buana Air.

Berdasarkan manifes yang diperoleh dari Bandara Polonia Medan, pesawat itu mengangkut 18 orang yang terdiri dari kapten pilot Maval dan tiga kru.

Sedangkan penumpangnya masing-masing Syamsidar Yusni, Harimatul Jannah, Aprilia, Andi Rahan, Arif, Suryadi, Astuti, Dian Apriani, Suwul, Juli, Aisyah,Jefriedin, Zainal dan Siwang Sandung.

(ANT-197)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011