Jakarta (ANTARA News) - PT Angkasa Pura I Persero (AP I) mempercayakan pengembangan bandaranya kepada tiga BUMN, yaitu PT Adhi Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, serta PT Pembangunan Perumahan Tbk.

Hal itu terungkap melalui pernyataan Direktur Utama AP I, Tommy Soetomo, usai mengikuti Rapat Koordinator Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan sejumlah bandara yang akan dikembangkan mulai dari Bandara Ngurah Rai Bali dengan menelan dana Rp2 triliun, Sepinggan Balikpapan sekitar Rp1,7 triliun, Bandara Juanda Surabaya Rp400 miliar, Adi Sucipto Yogyakarta Rp300 miliar, disamping bandara di Banjarmasin, Kupang serta Lombok.

"Kita sudah ada komitmen dari PT Bank Mandiri Tbk sekitar Rp5 triliun, dan sisanya internal," tutur Tommy.

Tommy mengakui pinjaman perbankan ini mulai ditarik pada awal 2012 untuk memenuhi kebutuhan pengembangan Ngurah Rai dan bandara lainnya sehingga direncanakan rampung pada 2013 mendatang.

Sebelumnya, AP I berencana menjajaki penerbitan obligasi guna memenuhi biaya pengembangan. Hal ini menyusul biaya dana yang lebih murah dibandingkan dengan pinjaman.

Oleh karena itu, perseroan telah mengundang PT Danareksa Sekuritas dan Bahana Sekuritas untuk mengevaluasi apakah dengan menerbitkan obligasi atau pinjaman semata untuk mendanai proyek pengembangan bandara ini.

Kementerian BUMN pun pernah mendorong langkah perseroan untuk menerbitkan obligasi atau mencari pinjaman sesama BUMN.

"Hal ini dimungkinkan sekali untuk menolong sesama BUMN kita," ujar Menteri BUMN Mustafa Abubakar beberapa waktu lalu.
(T.KR-TRT/B008)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011