Jakarta (ANTARA News) - Ajang pameran seni rupa dua tahunan, Jakarta Biennale, tahun ini mengajak anak-anak penghuni Lembaga Pemasyarakatan Pria Tangerang untuk mengikuti pelatihan membuat komik kemudian memamerkannya di pusat perbelanjaan Senayan City, Jakarta, mulai 1-7 Februari mendatang.

Direktur Program Jakarta Biennale 2009, Ade Dharmawan di Jakarta, Rabu, mengungkapkan komik anak-anak itu terhimpun dalam Pameran Komik Curhat Anak Lapas (KOLAPS) dan Siswa SMU Jakarta. Pameran ini mengangkat tema tentang cita-cita, imajinasi, dan pandangan remaja mengenai ruang kota yang ideal.

Komik Lapas adalah sebuah komunitas komik yang berada di lingkungan Lapas Tangerang. Komunitas ini berdiri pada tanggal 14 Februari 2005. Kolaps mendampingi andik (anak didik; sebutan bagi narapidana anak) yang memberi ruang berekspresi melalui komik.

Puluhan anak-anak lapas Tangerang telah menghasilkan karya-karya khas mereka. Sebagian besar bercerita tentang kehidupan yang mereka alami dalam keluarga, harapan, dan cita-cita mereka setelah keluar dari lapas.

Hasil karya anak-anak lapas tersebut sejalan dengan tema besar yang diangkat Jakarta Biennale 2009 yakni tentang "Arena". Ade mengatakan, ruang khalayak yang awalnya adalah "area" namun karena masuknya berbagai kepentingan maka kemudian berubah menjadi "arena".

Taman yang berubah menjadi lahan parkir, telepon seluler yang seharusnya menjadi wilayah pribadi tiba-tiba dimasuki berbagai iklan, dan berbagai hal lain yang perlu dimaknai dan dicari solusi untuk kebaikan bersama. Seni sebagai bagian dari kehidupan diharapkan mampu menjadi refleksi dan inspirasi bagi permasalahan tersebut.

Jakarta Bienalle 2009 berlangsung selama lima bulan, terhitung 2 Desember 2008 hingga Maret 2009 mendatang. Ade mengatakan, melalui tema "Arena", kali ini publik dilibatkan lebih jauh dengan cara memasukkan berbagai unsur seni rupa ke ruang-ruang publik seperti pusat perbelanjaan, Balai Desa, dan Galeri Nasional.

"Pusat perbelanjaan dipilih sebagai tempat pameran karena Jakarta Biennale 2009 ingin mengajak sebanyak mungkin masyarakat luas untuk menyadari apa yang tengah terjadi di sekitar kita tanpa kita sadari," katanya.

Jakarta Biennale 2009 yang berlangsung selama lima bulan akan digelar pameran seni rupa, pentas tari, teater, sastra, serta workshop seni yang melibatkan masyarakat umum, termasuk khalayak penghuni Lembaga Pemasyarakatan Tangerang.

Jakarta Biennale adalah ajang pameran seni rupa dua tahunan, yang pertama kali diadakan dengan nama Pameran Besar Seni Lukis Indonesia sejak 1968. Namun kemudian berubah menjadi Biennale Senirupa di tahun 1982.

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk pertanggung jawaban seniman kepada masyarakat serta peningkatan apresiasi. Jakarta Biennale dilindungi oleh Gubernur DKI Jakarta dan sebagai pemrakarsa adalah Dewan Kesenian Jakarta. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009