Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mendorong penggunaan kendaraan bermotor listrik di tanah air, sebagai upaya mengurangi emisi karbon yang dikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa karbon bahan bakar minyak.

"Kita memang mulai memasuki, mendorong kendaraan bermotor listrik supaya memang bisa mengurangi emisi," kata Menteri Arifin di sela Parade Konversi Sepeda Motor BBM ke Listrik dalam rangkaian acara Presidensi G20 di Yogyakarta, Rabu.

Dorongan penggunaan kendaraan bermotor listrik di masyarakat itu juga untuk mendukung program Kementerian ESDM tentang konversi motor BBM menjadi motor listrik.

Dalam Parade itu, Menteri Arifin juga menyempatkan mencoba mengendarai motor listrik dari Hotel Royal Ambarukmo menuju Hotel Sheraton Mustika bersama sejumlah pejabat yang hadir pada acara Presidensi G20 sektor energi dan mineral itu.

"Ini sesuai target kita untuk kurangi emisi, jadi upaya untuk menggunakan kendaraan listrik itu terus kita intensifkan, tadi kita baru saja mencoba motor listrik ini kita mengkonversi sepeda motor-sepeda motor yang saat ini menggunakan bahan bakar BBM," katanya.

Dengan demikian, lanjut Menteri, Kementerian ESDM akan terus mengonversi motor BBM dengan baterai listrik, agar selain bisa mengurangi emisi karbon, juga penghematan BBM, bahkan akan mengembangkan industri-industri pendukung lainnya.

"Saat ini sudah ada lebih dari 100 SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) dengan 85 persen menggunakan home charging. Ini akan terus kita dorong, sehingga semua masyarakat bisa menggunakan energi listrik dan akan mengurangi bahan bakar fosil," katanya.

Pemerintah melalui Kementerian ESDM menargetkan agar bisa mengonversi sebanyak 120 juta kendaraan berbahan bakar BBM ke energi listrik di seluruh Indonesia hingga 10 tahun ke depan.

"Kalau 120 juta kendaraan menggunakan konsumsi BBM dua liter per hari, kalau dalam 10 tahun kita ganti semua kendaraan berbahan bakar BBM ke listrik, akan menghemat 240 juta liter BBM per hari," kata Menteri.

Menteri juga mengatakan penggunaan kendaraan bermotor listrik akan menghemat pengeluaran masyarakat pemilik motor dibanding dengan motor BBM, karena biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan energi listrik lebih murah.

"Kemudian kalau dua liter BBM itu akan meninggalkan biaya Rp24 ribu, tapi kalau menggunakan listrik dia menggunakan seperempatnya saja. Jadi yang keluar Rp6 ribu. Jadi dari pemilik motor lama ini akan penghematan banyak," katanya.

Baca juga: Empat perusahaan bangun ekosistem motor listrik di Indonesia
Baca juga: Kementerian ESDM dorong produk lokal pada konversi motor listrik
Baca juga: Kementerian ESDM pamerkan keberhasilan konversi 100 motor listrik

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2022