Singapura (ANTARA News) - Harga minyak naik di perdagangan Asia Jumat setelah para legislator Jerman meloloskan perpanjangan dana penyelamatan zona euro serta data ekonomi AS yang positif mendorong sentimen investor, kata para analis.

Kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, naik 53 sen menjadi 82,67 dolar.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November naik 28 sen menjadi 104,23.

"Persetujuan majelis rendah Jerman soal dana krisis zona euro dan data ekonomi AS yang melampaui ekspektasi pasar telah mendorong harga minyak naik," kata Ker Chung Yang, analis komoditas untuk Phillip Futures di Singapura.

Parlemen Jerman Kamis memberikan suara besar sekali untuk memperkuat luas dan cakupan 440 miliar euro (590 miliar dolar) Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF), memberinya kekuatan baru.

Langkah Jerman tersebut disambut lega para pedagang minyak mentah serta bursa-bursa di AS dan Eropa, dan perhatian kini beralih ke audit internasional utama terhadap Yunani yang terperosok utang.

Di AS, pemerintah merevisi naik perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk kuartal kedua 2011 menjadi 1,3 persen, lebih baik daripada perkiraan sebelumnya pada 1,0 persen.

Tambah lagi, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan penurunan tajam aplikasi baru untuk asuransi para penganggur minggu lalu.

Namun, disamping data ekonomi positif dari AS, Ker menambahkan bahwa "faktor-faktor negatif masih tetap ada."

"Permintaan minyak AS pada Juli turun dengan hampir empat persen berdasar tahun-ke-tahun, yang merupakan pertanda yang memperlihatkan dampak bahwa ekonomi AS yang lemah akan berdampak pada konsumsi minyak," kata Ker kepada AFP.

AS adalah ekonomi dan konsumen minyak terbesar di dunia, dan data ekonomi menggembirakan apapun dari AS akan mendorong kepercayaan investor. (K004)

Penerjemah:
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011