Kupang (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meninjau progres pembangunan 173 unit rumah bagi korban bencana alam Siklon tropis Seroja yang terjadi pada awal April 2021.

"Jadi rumah-rumah ini dibangun bagi mereka yang memang benar-benar terdampak yang rumahnya hancur. Nanti ini buat mereka," katanya saat meninjau pembangunan rumah bagi korban bencana alam siklon tropis seroja di Kelurahan Manulai II Kecamatan Alak, Kota Kupang, Rabu.

Ia mengatakan bahwa ada 173 unit yang dibangun bagi korban bencana alam siklon tropis seroja. Jumlah itu tidak dalam satu bidang tanah tetapi terpisah-terpisah.

Bidang pertama terdapat 66 unit rumah yang dibangun, kemudian bidang kedua 52 unit, bidang ketiga 45 unit dan bidang ke empat 10 unit rumah.

Menko PMK menjelaskan bahwa rumah yang dibangun itu secara fisik pembangunan sudah selesai 100 persen, tinggal saat ini finishing atau dirapikan lagi.

Effendy menambahkan bahwa rumah dengan tipe 36 itu dibangun dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) sehingga tahan akan gempa.

"Rumah ini dibangun agar bisa tahan akan gempa," tambah dia.

Pantauan ANTARA Effendy sempat melihat langsung kondisi rumah yang dibangun. Menko masuk ke dalam rumah dan mengecek kontruksi dari bangunan rumah yang dibangun.

Tujuan pengecekan apakah air yang masuk ke komplek perumahan bagi korban seroja itu sudah jalan atau belu. Tak hanya itu pengecekan tandon air yang disiapkan bagi setiap rumah yang dibangun di lokasi itu.

Effendy berpesan agar pembangunan rumah dan finishing rumah yang sudah dibangun itu segera diselesaikan sehingga baisa langsung diserahkan kepada pemerintah Kota Kupang untuk mengelola.

Menko PMK berharap pada April bulan depan sebagian warga yang sudah memenuhi syarat dapat segera menempati rumah baru tersebut.
Baca juga: BPBD NTT: Dana bantuan korban Seroja telah disalurkan ke 16 pemda
Baca juga: 97 rumah korban badai Seroja mulai dibangun di Kabupaten Kupang
Baca juga: Pemkab Kupang belum menyalurkan dana tunggu hunian korban seroja

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Muhammad Yusuf
COPYRIGHT © ANTARA 2022