Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan ini ditutup menguat setelah bergerak berfluktuasi ditengah situasi pasar regional yang sedang mix.

IHSG BEI Jumat ditutup naik 11,85 poin atau 0,34 persen ke posisi 3.549,03. Indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 1,82 poin atau 0,29 persen ke posisi 622,64 poin.

Managing Research Indosurya Asset Management Reza Priyambada mengatakan, IHSG telah mengalami penguatan selama tiga hari berturut-turut.

"Bursa saham AS dan Eropa pun masih berada di zona positif. Tetapi, fluktuasinya indeks BEI hari ini cenderung karena dimanfaatkan bagi spekulan untuk `profit taking`," kata dia.

Ia menambahkan, secara teknikal IHSG masih berpotensi menguat melihat indikator teknikal yang masih bergerak positif, namun demikian perlu diwaspadai sentimen dari eksternal yang belum stabil.

Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menambahkan, perdagangan akhir pekan ini indeks BEI ditutup menguat tipis melanjutkan kenaikan tiga hari berturut-turut.

"Meski demikian kami melihat mulai muncul tekanan pada indeks sekaligus mengakhiri sentimen positif dari perkembangan krisis hutang Yunani," ujar dia.

Ia memperkirakan, pekan ini, fokus investor masih pada faktor eksternal seperti berita krisis hutang, data makro ekonomi AS, serta dari dalam negeri seperti laporang keuangan emiten kuartal tiga, data inflasi September, dan juga BI Rate.

Dari seluruh saham yang diperdagangkan sebanyak 99 naik, sebanyak 126 saham yang melemah, dan 75 saham tidak bergerak harganya.

Tercatat frekuensi transaksi perdagangan saham sebanyak 116,629 kali, dengan volume perdagangan mencapai 3,289 miliar lembar saham senilai Rp3,948 triliun.

Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng melemah 418,65 poin (2,32 persen) ke tingkat 17.592,41, indeks Nikkei-225 turun 0,94 poin (0,01 persen) ke tingkat 8.700,29, dan Straits Times melemah 32,97 poin (1,22 persen) ke tingkat 2.675,16.

(KR-ZMF/A026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011