Denpasar (ANTARA News) - Keberadaan tempat suci umat Hindu (Pura) di Pulau Bali akan dibukukan dan diterbitkaan menggunakan tiga bahasa, yakni bahasa Inggris, Jerman dan Jepang. "Sebanyak 33 dari ribuan pura di Bali akan mewarnai isi buku yang digarap secara profesional oleh Doktor Sage Muller, asal Jerman yang khusus menggarap dan menerbitkan buku-buku menyangkut seni, budaya dan agama di berbagai negara di belahan dunia," kata Drs I Ketut Wiana, Dosen senior Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, di Denpasar, Minggu. Ia mengatakan, Doktor Sage Muller sangat tertarik menerbitkan buku mengenai keberadaan pura, sekaligus juga salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke Bali, setelah membaca tulisan mengenai pura di Pulau Dewata lewat internet maupun Bali Travel News (BTN). "Bali Travel News" tabloit berbahasa Inggris terbit di Denpasar setiap dua minggu sekali, menyajikan informasi yang aktual mengenai kepariwisataan dan menangkal pemberitaan pers asing yang negatif mengenai kepariwisataan Indonesia, terutama di Pulau Dewata. BTN yang dicetak ribuan eksemplar, sudah menembus pasaran mancanegara, setiap penerbitan menampilkan keberadaan pura yang ditinjau dari berbagai hal mulai dari sejarah, fungsi dan pelaksanaan upacara keagamaannya. Ketut Wiana yang juga Wakil Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) itu kebetulan yang menulis hal-hal yang menyangkut keagamaan umat Hindu, termasuk keberadaan pura yang dimuat BTN. "Doktor Sage Muller menghubungi saya agar saya bersedia menulis keberadaan pura, untuk selanjutnya dibukukan, masing-masing pura yang ditinjau dari berbagai sudut itu tidak lebih dari lima halaman," kata Wiana. Pria yang sering memberikan pembekalan menyangkut agama kepada umat Hindu dari satu propinsi ke propinsi lainnya di nusantara itu memang memiliki kemampuan dan pengetahuan seperti yang diharapkan Doktor Sage Muller. "Kesempatan itu saya terima dengan baik, sedikitnya ada 33 pura besar yang mempunyai ciri dan kehasan masing-masing yang mewakili ribuan pura di Bali sudah saya rangkum dan dikirim ke Jerman," kata Ketut Wiana. Jika penerbitan buku mengenai keberadaan pura di Bali dapat terealisasi dan pendistribusiannya ke mancanegara, akan memberikan manfaat yang sangat positif bagi promosi pariwisata Bali.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006