Surakarta (ANTARA News) - Pemuda Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton Surakarta mendeklarasikan pengampunan terkait ledakan bom bunuh diri, dalam doa bersama di kompleks gereja setempat, Senin malam.

Deklarasi bertajuk "We Forgive" yang dipimpin Pendeta Hani Setiawan tersebut diikuti oleh ratusan pemuda yang tergabung dalam PBIS Komisariat Daerah Jawa Tengah.

Dengan menggunakan sebatang lilin di tangan masing-masing jemaat, para pemuda menyampaikan deklarasi secara khidmat di tengah doa bersama.

Doa bersama yang juga dipimpin oleh beberapa pendeta dari Persaudaraan Lintas Gereja Indonesia tersebut berisikan permintaan pengampunan dari jemaat gereja kepada pelaku yang menjadi satu-satunya korban meninggal dunia dalam peristiwa ledakan bom.

"Mari kita berdoa agar kejadian ini tidak terulang dan pelaku mendapatkan pengampunan atas segala perbuatannya," kata Hani Setiawan.

Kejadian ledakan bom tersebut disebut sebagai kejadian "105347" karena terjadi Minggu (25/9) pada 10.53.47.

Menurut Hani, kejadian itu tidak akan merusak persaudaraan umat manusia di Indonesia karena seluruh masyarakat memiliki pegangan Pancasila.

"Semuanya bernaung di bawah Pancasila sebagai bangsa Indonesia. Indonesia adalah negara yang aman dan damai," kata dia.

Seruan perdamaian dalam doa bersama untuk warga dan Kota Solo juga terucap dari ratusan jemaat yang memenuhi auditorium utama GBIS Kepunton hingga pukul 22.00 WIB.

Deklarasi juga berisi tentang kesediaan pengurus gereja yang tergabung dalam PLGI untuk menjadi pelayan sesama tanpa pamrih untuk membantu sesama yang menjadi korban ledakan bom, untuk membangun persaudaraan dan cinta kasih.

Koordinator Persaudaraan Lintas Gereja Indonesia Gregorius Yoga usai kegiatan itu mengatakan, doa bersama tersebut untuk memberikan empati kepada jemaat gereja yang menjadi korban dalam peristiwa ledakan bom pekan lalu itu.  (ANT-202/M029)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011