Kupang (ANTARA) - Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai potensi hujan deras yang masih berpotensi wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) selama beberapa hari ke depan.

"Saat ini dinamika atmosfir dan laut di wilayah NTT dan sekitarnya masih cukup mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif yang memicu hujan deras," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Jumat.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini cuaca di wilayah NTT selama tiga hari ke depan (25-27 Maret).

Baca juga: BMKG perkuat sosialisasi mitigasi gempa bumi di Manggarai Barat

Agung menjelaskan BMKG juga memantau adanya sirkulasi siklonik di Laut Arafura yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan angin di wilayah NTT.

Kondisi tersebut, kata dia, mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah pertemuan dan perlambatan angin tersebut.

Baca juga: BMKG: Waspada cuaca ekstrem akibat potensi bibit siklon di Laut Sawu

Agung mengimbau warga NTT agar terus waspadai potensi dampak hujan maupun angin kencang yang bisa memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor.

Khusus bagi warga yang bermukim di daerah bertopografi curam atau bergunung, kata dia, agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi longsor dan banjir bandang pada saat terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang terjadi dalam durasi yang panjang.

Baca juga: BMKG minta Pemprov NTT waspada musim kemarau di bawah normal

"Tetap waspada terhadap ancaman bencana dengan melakukan mitigasi secara baik guna meminimalisir dampak kerugian," katanya.

Ia mempersilahkan masyarakat agar terus memantau perkembangan cuaca untuk memahami kondisi di daerah dengan mengakses layanan informasi yang tersedia selama 24 jam melalui kanal komunikasi yang disiapkan BMKG. 

Baca juga: BMKG: Waspadai gelombang 2,5 meter di lima wilayah perairan NTT

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2022