Mekah (ANTARA  News) - Calon jamaah haji Indonesia diingatkan tidak bisa memilih pemondokan saat berada di Mekah, Arab Saudi, karena sebelumnya telah di "qurah" (diundi) di Jakarta beberapa minggu sebelum kelompok terbang pertama diberangkatkan.

"Semua jamaah akan menempati pemondokan sesuai dengan hasil `qurah`, jadi tidak bisa memilih sesuai kehendaknya," kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Mekah Arsyad Hidayat kepada pers di Mekah, Selasa.

Dia menegaskan hal itu saat melakukan peninjauan sejumlah pemondokan yang nantinya akan digunakan jamaah calon haji Indonesia.

Dikatakan, jamaah calon haji tidak bisa memilih pemondokan yang lokasinya berdekatan dengan Masjidil Haram atau pemondokan yang kriterianya bagus sekali.

Pemondokan yang akan digunakan nanti, katanya, memang memiliki lokasi yang berbeda-beda jaraknya menuju Masjidil Haram.

"Ada yang jaraknya 700 meter tapi ada pula yang dua kilometer. Ada pemondokan yang masuk kategori bagus, bagus sekali dan sedang.

Arsyad mengatakan, lokasi yang berbeda dan terpencar dengan kualitas pemondokan yang juga berbeda dimungkinkan karena memang kondisi pemondokan di Mekah seperti itu.

"Kondisinya memang berbeda-beda dan terpencar-pencar sehingga ada beberapa pondokan yang kualitasnya bagus tapi jauh dari Masjidil Haram, tapi ada juga pemondokan yang bagus atau sedang tapi lebih dekat ke Masjidil Haram," katanya.

Kondisi pemondokan yang berbeda antara lain juga ditandai dengan satu kamar diisi oleh tiga orang, hingga satu kamar diisi enam orang dengan kamar mandi di dalam kamar atau di luar kamar.

Namun demikian, tegasnya, semua pemondokan yang nanti akan dipergunakan jamaah calon haji sudah memenuhi standar minimal yaitu memiliki lift, mesin pendingin suhu, dapur, kamar mandi serta air bersih.

Dikatakannya, calon jamaah haji Indonesia direncanakan akan masuk di pemondokan di Mekkah pada 11 Oktober 2011 setelah sebelumnya mereka bermalam di Madinah.

Untuk Mekah, katanya, telah disiapkan 316 pemondokan yang nanti dapat menampung 201 ribu orang.

"Kami menjamin tidak ada rumah yang tidak layak huni serta tidak memenuhi fasilitas minimal," kata Arsyad.

Dikatakan pula, tidak ada maksud sama sekali PPIH memberikan fasilitas lebih atau pilih kasih mengenai pemilihan pondokan yang dekat dengan Masjid haram atau berkualitas sangat baik.

"Saya tegaskan tidak ada pilih kasih soal penempatan pemondokan. Semua sudah `qurah` sesuai yang dilakukan di Jakarta sebelum kloter diberangkatkan," tegasnya.

  (A025)

COPYRIGHT © ANTARA 2011