Brussels (ANTARA News) - Negara-negara Uni Eropa sedang membangun sebuah "koordinasi" rencana untuk rekapitalisasi bank-bank mereka untuk menghindari penularan krisis utang yang telah memaksa pembongkaran bank Prancis-Belgia, Dexia, Komisi Eropa mengatakan Selasa.

"Ada pandangan bersama bahwa kita semakin membutuhkan sebuah keterpaduan, pendekatan terkoordinasi di Eropa sementara banyak elemen dilakukan di negara anggota," kata Komisaris Urusan Ekonomi Uni Eropa Olli Rehn kepada Financial Times, lapor AFP.

"Ada rasa urgensi antara para menteri dan kita perlu untuk bertindak," katanya menambahkan.

Posisi modal "bank Eropa harus diperkuat untuk memberikan margin keamanan tambahan dan dengan demikian mengurangi ketidakpastian", Rehn mengatakan dalam komentarnya di situs surat kabar Inggris.

Ketidakpastian terbukti Selasa saat kepanikan menjual didorong oleh kebuntuan utang Yunani dan sebuah bank Eropa bermasalah menyapu pasar.

Investor membuang saham Dexia karena berita tentang perpisahan yang muncul.

Brussel sangat mendukung rekapitalisasi bank untuk menopang mereka terhadap paparan kredit macet, tidak sekedar memberikan "pemotongan utang" mereka yang diambil pada obligasi negara Yunani.

Namun serangan itu tidak populer di semua ibukota Eropa, termasuk Paris yang percaya bahwa lonceng alarm yang berasal dari eksekutif Uni Eropa hanya berkontribusi pada goncangan yang terjadi.

Namun jelas bahwa masalah Yunani sedang menggerakkan sektor perbankan menuju krisis baru, dengan harga saham mereka dalam perjalanan turun sejak musim panas. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011