Cirebon (ANTARA News) - Tiga warga Blok Karangdawa, Desa Cikedung, Kecamatan Indramayu diduga terkena Flu Burung, dua di antaranya pasangan suami istri, Minggu malam kemarin (12/2) dilarikan ke RSPI Sulianti Saroso Jakarta, sementara satu pasien lagi yaitu Ayub (3) baru masuk RSUD Indramayu, Senin pukul 14.30 WIB. Pasangan suami istri itu Yoyo Suharyo (28) dan Nuresih (22) sebelumnya dilarikan ke RS Pertamina Klayan Cirebon dengan dugaan radang tenggorokan, namun karena kondisinya terus memburuk apalagi ada riwayat kontak dengan ayam yang mati mendadak akhirnya dilarikan ke RSPI Sulianti Saroso Jakarta. Di belakang rumah Yoyo memang ada kandang burung merpati dan sebulan sebelumnya pernah ada kasus kematian unggas di sekitar rumah korban. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Dr Suwardi yang dikonfirmasi menerangkan, gejala yang ditangkap dari kedua pasien itu memang hampir sama dengan penderita flu burung, yaitu suhu badan yang tinggi serta si penderita mengalami sesak nafas. "Namun sebelum ada hasil penelitian laboratorium, kami belum berani memastikan bahwa kedua penderita yang masih suami istri itu terkena flu burung," kata Suwardi yang menambahkan sejumlah tetangga korban sudah diambil sample darahnya untuk uji laboratorium. Sementara Ayub (3) yang rumahnya sebelah kanan rumah Yoyo, saat menonton penyemprotan sejumlah kandang oleh Sudin Peternakan Indramayu, Senin siang, tiba-tiba mengalami kejang-kejang dan sesak nafas sehingga menjadi perhatian masyarakat. Ayub kemudian dibawa Tumini (43), ibunya ke Puskesmas Cikedung, tetapi petugas kesehatan tidak mau mengambil resiko, kemudian membawa Ayub ke RSUD Indramayu dengan dugaan Flu Burung. "Memang dia sering terkena sakit panas, dulu juga sampai kejang-kejang tetapi karena sekarang musim Flu Burung, saya jadi kuatir panasnya karena penyakit lain," kata Tumini yang didampingi suaminya Sayuti. Sudin Peternakan Indramayu Ir Nandang Hidayat mengungkapkan, dari tiga blok di Desa Cikedung, hanya Blok Karangdawa yang memang belum dilakukan vaksinasi unggas karena saat akan dilakukan vaksinasi ternyata ada desa lain yang perlu penanganan segera, sementara jumlah petugas terbatas. "Di desa itu sempat terjadi kasus kematian puluhan ayam yang kejadiannya sekitar Hari Raya Idul Adha kemarin atau hampir bersamaan dengan Desa Cipedang di Kecamatan Bongas, dimana virus Flu Burung sempat menular ke keluarga Kadis," katanya. Namun, menurut Nandang, hasil Rapid Test dari sejumlah unggas seperti ayam, bebek, entog dan merpati yang masih hidup di sekitar rumah Yoyo, Minggu kemarin, ternyata negatif. "Kami sudah lakukan Rapid Test dan hasilnya negatif, walapun demikian kami tetap melakukan penyemprotan dan vaksinasi terhadap unggas di Blok Karangdawa ini," katanya. Saat ini, menurut Nandang, dari 31 Kecamatan di Indramayu, sudah 17 Kecamatan yang dinyatakan positif flu burung karena ada kasus kematian masal dan uji Rapid Test dengan hasil positif, sementara sisanya dianggap bebas flu burung antara lain di Kecamatan Karangampel, Balongan, dan Sukagumiwang. "Di Sukagumiwang ada laporan kematian masal ayam kampung tetapi hasil Rapid Test negatif," katanya. Indramayu merupakan daerah dengan serangan Flu Burung terparah bahkan sudah menyebabkan dua orang meninggal dunia yaitu kakak beradik Nurohman (13) dan Endrawan (3), kedua anak dari Kadis (41), warga Desa Cipedang, Kecamatan Bongas.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006