Jakarta (ANTARA News) - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) menyetujui pengangkatan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendro Priyono sebagai Komisaris Utama perseroan.

Sekretaris Perusahaan DGIK Johan Halim mengatakan perseroan berkomitmen untuk meningkatkan praktek "Good Corporate Governance" (GCG) dan mengembalikan citra baik sebagai perusahaan yang profesional dan memiliki komitmen tinggi kepada GCG.

"Penguatan ini ditandai dengan dibentuknya Dewan Penasihat perseroan yang diketuai langsung oleh Prof. Subroto," ungkapnya usai RUPSLB Perseroan.

Selain itu, dalam RUPSLB tersebut perseroan juga mengangkat Direktur Bidang Pengembangan dan Bisnis Joep Hillingers.

Menurut Johan, pihaknya terus berkomitmen untuk menjaga kompetensi dan akan melakukan tranformasi model bisnis.

"Perseroan akan masuk pada proyek energi dan infrastruktur serta lebih intens menggarap proyek-proyek swasta, terutama dengan model kontrak seperti Engineering, Procurement and Construction (EPC) karena memiliki margin yang lebih tinggi dan tingkat persaingan rendah," katanya.

Salah satu proyek incaran perseroan, menurutnya, adalah proyek pembangkit mini hidro yang merupakan masa depan energi terbarukan di Indonesia.

"Ini merupakan sebuah alternatif untuk memenuhi semakin meningkatnya permintaan listrik di berbagai wilayah Indonesia," katanya.
(IAZ)

Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2011