Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Fraksi PKB MPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz mengajak para pengurus Perempuan Bangsa Kabupaten Cianjur Jawa Barat, meneruskan cita-cita para pendiri bangsa dengan menjadi agen persatuan dan kebangsaan.

Dia mengingatkan potensi perpecahan bangsa Indonesia sangat besar. Itu terjadi karena Indonesia adalah bangsa yang majemuk, apalagi jumlah kelompok yang merongrong persatuan semakin banyak.

"Bagi bangsa Indonesia, keragaman itu adalah sunatullah. Karena itu, kita perlu menjaga persatuan dan kesatuan sebagaimana perintah Rasulullah yang berbunyi 'hubbul Wathan Minal iman' yaitu cinta Tanah Air adalah sebagian dari iman," kata Neng Eem dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Baca juga: Bamsoet dorong atlet catur Indonesia berjaya di kancah internasional

Hal itu disampaikan Neng Eem saat menjadi pembicara pada acara Sarasehan Kehumasan MPR RI "Menyapa Sahabat Kebangsaan" yang dilaksanakan atas kerja sama MPR dengan Perempuan Bangsa Kabupaten Cianjur, di Wisma Kemnaker Cianjur, Jawa Barat, Minggu (27/3).

Neng Eem mengatakan "Hubbul Wathan minal iman" dalam praktiknya terbagi menjadi tiga, yaitu "ukhuwah basariyah" atau persaudaraan sesama umat manusia. "Artinya semua manusia di muka bumi adalah saudara yang harus saling menghormati dan menyayangi, tidak dibatasi wilayah negara mana pun.'Ukhuwah Basariyah' mengakui bahwa setiap manusia merupakan makhluk Tuhan yang diciptakan Allah SWT," ujarnya.

Kedua, menurut dia, adalah "ukhuwah islamiah", yaitu di mana pun umat Islam berada adalah saudara, meskipun di tempat yang jauh maupun beda pilihan politik.

Baca juga: MPR ajak masyarakat perkuat "benteng" Pancasila hadapi era metaverse
Untuk yang ketiga adalah "ukhuwah wathaniyah", yaitu saudara sebangsa dan setanah air, apa pun suku, agama. dan asal-usulnya karena cinta Tanah Air adalah kodrat manusia.

Neng Eem mengatakan bangsa Indonesia memiliki keyakinan bahwa NKRI adalah harga mati karena bentuk negara NKRI merupakan yang paling cocok untuk bangsa Indonesia.

"Jangan lagi ada yang mempertentangkan antara Islam, Pancasila atau Alquran, dan UUD NRI Tahun 1945. Jangan pula, mengkafirkan pihak lain yang tidak sejalan hanya karena beda pandangan politik," katanya.

Baca juga: BPIP kenalkan Buku Diklat Pancasila untuk kalangan TNI Kodam Brawijaya

Dalam acara tersebut, Kepala Biro Humas Dan Sistem Informasi MPR RI Siti Fauziah mengatakan kaum perempuan memiliki peran besar dalam membangun peradaban.

Hal itu, menurut dia, karena kaum perempuan yang pertama kali memberikan pendidikan dan kasih sayang kepada anak-anaknya.

Karena itu, Siti Fauziah mengingatkan agar para ibu tetap memperhatikan tugasnya sebagai orang tua, meski banyak kegiatan yang harus diikuti dan tetap mengawasi perkembangan anak-anaknya di setiap perkembangan.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022