Lebak (ANTARA News) - Menteri Agama Suryadharma Ali meminta masyarakat Kabupaten Lebak, Banten, terus meningkatkan kesadaran belajar pendidikan agama maupun umum untuk menjadikan bangsa yang memiliki pengetahuan teknologi dan akhlak.

"Dengan ilmu itu tentu bangsa ini akan mengalami kemajuan dan kesejahteraan," kata Suryadharma Ali saat meninjau Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) Al-Ikhlas Desa Cidikit, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Kamis.

Menurut dia, pendidikan agama saat ini sangat penting agar anak-anak bangsa memiliki akhlak serta moral yang baik dan kepedulian sesama manusia.

Selain itu juga dapat membentuk jiwa disiplin, beriman kepada Allah SWT dan mencintai bangsa sendiri.

Karena itu, kata dia, pihaknya memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Lebak yang telah menerbitkan peraturan daerah (perda) tentang wajib pendidikan MDA.

Pendidikan wajib MDA tersebut diberlakukan kepada siswa sekolah dasar (SD) dengan pembelajaran setelah mereka pulang dari sekolah.

Sebab setiap penerimaan siswa baru (PSB) tingkat SMP nantinya mereka diwajibkan menyertakan ijazah MDA.

"Dengan perda MDA itu kami berharap kesadaran masyarakat untuk belajar pendidikan agama meningkat," ujarnya.

Suryadharma Ali juga mengatakan, pihaknya merasa prihatin dengan robohnya bangunan MDA Al Ikhlas hingga menewaskan seorang siswa dan tujuh lainnya luka-luka.

Namun demikian, kata dia, pihaknya merasa bangga bahwa masyarakat Desa Cidikit yang berlokasi di pedalaman Kabupaten Lebak tingkat kesadaran belajar sangat tinggi.

"Kami mendorong masyarakat terus meningkatkan kesadaran belajar pendidikan agama dan pendidikan umum," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Lebak H Mulyadi Jayabaya mengatakan, pemerintah daerah telah menerbitkan perda nomor 12 tahun 2009 tentang wajib pendidikan Diniyah bagi siswa SD di wilayah itu.

Perda tersebut sebagai syarat siswa SD yang hendak melanjutkan pendidikan ke SMP.

"Kami telah mewajibkan setiap anak lulusan SD yang akan melanjutkan ke SMP harus menyertakan ijazah MDA, sesuai perda itu," katanya.

Menteri Agama juga menyumbangkan dana sebesar Rp300 juta untuk pembangunan madrasah yang ambruk hingga rata dengan tanah.

Selain itu memberikan santunan kepada keluarga korban jiwa sebesar Rp20 juta dan Rp2 juta bagi siswa yang mengalami luka-luka.

Peristiwa ambruknya MDA Al-Ikhlas menewaskan Supnia Binti Sabna (9) saat mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM), Senin (3/10) pukul 14.20 WIB.
(U.KR-MSR/R010)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011