Samarinda (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyampaikan pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam upaya menyelamatkan kualitas air Daerah Aliran Sungai (DAS) Mahakam di Provinsi Kalimantan Timur dan sebagian Kalimantan Utara karena sejak beberapa tahun terakhir mengalami penurunan.
 
"Walau DAS Mahakam tidak masuk dalam 15 DAS prioritas yang kritis dan mendesak dipulihkan di Indonesia, namun keberadaannya perlu mendapat perhatian," ujar Kasi Evaluasi Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Mahakam-Berau KLHK Selly Oktas Hariany Ayub di Samarinda, Senin.

Selain sudah mengalami penurunan kualitas air, katanya, DAS Mahakam mengalami peningkatan lahan kritis dan pendangkalan, sehingga sering terjadi banjir dan kekeringan.

Menurut dia, pengelolaan DAS dan pemulihan lahan kritis tidak serta merta menyelesaikan isu DAS Mahakam, karena aspek kelembagaan atau perilaku kelembagaan merupakan permasalahan utama dalam pengelolaan DAS.

Baca juga: Populasi pesut Mahakam tinggal 41 ekor

Aspek kelembagaan dipandang penting karena bentang alam DAS bersifat lintas administrasi atau batas DAS belum bersesuaian dengan batas administrasi.

"Tidak ada satu pun lembaga yang memiliki otoritas penuh dalam pengelolaan DAS dari hulu ke hilir. Koherensi sistem kelembagaan dapat mewujudkan keterpaduan dalam pengelolaan DAS," ujarnya dalam rilis Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) yang diterima Senin.

Ia berharap, keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kaltim akan mendorong akselerasi pembangunan yang berimbas pada kenaikan populasi penduduk.

Jika tidak diimbangi dengan kebijakan pengelolaan sumber daya air yang tepat, katanya, dapat menyebabkan terjadinya penurunan daya dukung sumber daya air yang ada di area IKN Nusantara ataupun kawasan penyangga.

Ketua Forum DAS Mahakam Mislan mengatakan dalam periode 2020-2021 terdapat 30 kejadian banjir di seluruh Provinsi Kaltim dengan masyarakat yang terdampak lebih dari 80 ribu jiwa.

Wilayah yang terdampak banjir tersebut, katanya, meliputi seluruh kabupaten dan kota, termasuk area yang direncanakan sebagai kawasan IKN Nusantara.

"Isu penting yang perlu mendapat perhatian dalam pengelolaan sumber daya air di Kaltim adalah masih lemahnya koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan sinergitas,” ujarnya dalam Diskusi Kajian Pengelolaan DAS Mahakam, tiga hari lalu.

Baca juga: Festival Mahakam 2019 lombakan Perahu Naga dan modifikasi motor
Baca juga: Feri Milik BUMDes Karam di Sungai Mahakam

Pewarta: M.Ghofar
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2022