Banda Aceh (ANTARA News) - Masyarakat yang bermukim di kawasan gugusan Pulau Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Senin (13/2) petang kembali dikejutkan oleh guncangan gempa bumi berkekuatan 5,2 pada Skala Richter (SR). Kepala Stasiun Geofisika Mata Ie, Aceh Besar, Syahnan, kepada ANTARA News di Banda Aceh, Selasa, menyebutkan bahwa gempa yang terjadi sekitar pukul 19.05 WIB itu berada pada koordinat 2,15 Lintang Utara (LU) dan 95,78 Bujur Timur (BT). Gempa dengan kedalaman normal sekira 30 Kilometer (km) itu, menurut dia, pusatnya berada di laut, sekitar 74 km barat daya kota Sinabang, ibukota Kabupaten Simeulue. Menurut Syahnan, gempa yang terjadi beruntun sebanyak empat kali berturut-turut itu membuat sebagian masyarakat digugusan pulau berpenduduk lebih 100.000 jiwa ini sempat panik karena mereka masih trauma gempa akhir Maret 2005. Gempa pertama, kata Syahnan, mengutip laporan dari Simeulue, terjadi sekitar pukul 16.00 WIB berkekuatan sekitar 4,0 SR. Tidak lama kemudian terjadi gempa susulan yang berkekuatan 5,2 SR sekitar pukul 09.05 WIB. Beberapa menit setelah gempa kedua, warga masyarakat kembali merasakan getaran gempa susulan, masing-masing pukul 19.18 WIB dan pukul 19.29 WIB dengan lama getaran yang dirasakan manusia antara lima sampai sepuluh detik. "Tapi kalau gempa yang tercatat pada siesmograph Mata Ie sekitar dua menit," tambahnya. Menurut data yang diperoleh Stasiun Geofisika Mata Ie, gempa susulan yang mengguncangkan Pulau Simeulue itu merupakan gempa kuat kedelapan hingga pertengahan Februari tahun 2006. Pada 28 Maret 2005, kawasan gugusan Pulau Simeulue dilanda gempa susulan, setelah gempa utama 26 Desember 2004, berkekuatan 7,8 SR hingga meluluh lantakkan sebagian Pulau Nias, Provinsi Sumatera Utara (Sumut). (*)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2006