Cilacap (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi di wilayah Jawa Tengah bagian selatan dan pegunungan tengah Jateng hingga dua hari ke depan.

"Saat ini di Samudra Hindia barat daya Jateng terdapat 'low' 96S, sedangkan utara Pulau Kalimantan terdapat 'low' 93W. Kondisi tersebut berpotensi memicu pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah termasuk Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Rabu.

Selain itu, kata dia, berdasarkan rilis hasil analisis dinamika atmosfer yang dikeluarkan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang pada Rabu (30/3), saat sekarang diidentifikasi adanya sirkulasi siklonik di perairan selatan Pulau Jawa dan Laut China Selatan menyebabkan adanya belokan angin dan pola konvergensi di wilayah Jateng.

Baca juga: BMKG imbau warga NTT waspadai cuaca ekstrem di masa peralihan musim
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia

Di samping itu, anomali suhu muka laut di Samudra Hindia selatan Jawa dan Laut Jawa yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah. Kelembapan udara yang relatif cukup tinggi turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia.

"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang dapat terjadi di sejumlah wilayah Jateng pada periode 30 Maret hingga 1 April 2022," katanya.

Dalam hal ini, kata dia, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada tanggal 30 Maret dapat terjadi di wilayah Jateng selatan dan pegunungan tengah Jateng yang meliputi Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, dan Wonosobo serta beberapa daerah lainnya di Jawa Tengah seperti Boyolali, Grobogan, Karanganyar, Kendal, Klaten, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Pekalongan, Salatiga, Kabupaten Semarang, Sragen, Sukoharjo, Surakarta, Brebes, Kabupaten Tegal, Wonogiri, dan sekitarnya.

Baca juga: Hujan ringan diprakirakan turun di sejumlah kota besar
Baca juga: BMKG perkirakan cuaca Jakarta cerah pada Rabu

Sementara pada tanggal 31 Maret berpotensi di Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purbalingga, Purworejo, Wonosobo, Blora, Boyolali, Grobogan, Karanganyar, Kendal, Klaten, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Pekalongan, Salatiga, Kabupaten Semarang, Sragen, Sukoharjo, Surakarta, Brebes, Kabupaten Tegal, Wonogiri, dan sekitarnya.

Pada tanggal 1 April berpotensi di Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Purbalingga, Purworejo, Kebumen, Wonosobo, Blora, Boyolali, Grobogan, Karanganyar, Kudus, Klaten, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Pekalongan, Salatiga, Kabupaten Semarang, Grobogan, Sragen, Sukoharjo, Surakarta, Brebes, Kabupaten Tegal, Wonogiri, dan sekitarnya.

"Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tersebut yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," kata Teguh. 

Baca juga: Kepala BMKG: Pemahaman cuaca-iklim jadikan kemandirian petani

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2022