Blora, Jawa Tengah (ANTARA News) - Seorang pemancing warga Kelurahan Cepu, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Senin pagi, menemukan mortir di bawah Jembatan Cepu, Sungai Bengawan Solo. Amunisi itu diduga peninggalan Perang Dunia II.

Berdasarkan keterangan, mortir berupa selongsong baja berukuran panjang 110 centimeter dan berdiameter 76 centimeter itu pertama kali ditemukan Sudaryono (45), warga Kelurahan Cepu ketika sedang mengail ikan.

Menurut Sudaryono, sebelum menemukan mortir itu, ia terlebih dahulu melihat seutas tali plastik berwarna biru mengambang di permukaan air Sungai Bengawan Solo.

"Begitu melihat itu, saya langsung menghampiri teman, Darmono, untuk bersama menarik tali yang mengambang tersebut. Kami terkejut begitu mengetahui ada sebuah mortir yang tersangkut di tali itu," katanya.

Keduanya lantas melaporkan temuan itu ke Polsek Cepu, tak jauh dari tempatnya memancing.

Kapolsek Cepu, Ajun Komisaris Polisi Andika Bayu, mengatakan setelah menerima laporan dari kedua pemancing itu, pihaknya meneruskan laporan ke Sub Detasemen 4 Brimob Pati Kepolisian Daerah Jawa Tengah.

"Sambil menunggu kedatangan tim penjinak bom, kami bersama puluhan personel polisi memasang garis batas polisi di tempat kejadian," kata dia.

Pada pukul 12.15 WIB, empat personel penjinak bom dari Subden 4 Brimob Pati melakukan evakuasi, sambil melakukan penyisiran.

"Saat penyisiran itu, petugas kembali menemukan mortir lain berukuran sama. Dengan menggunakan tali pengikat dan rompi baja anti peluru, personel penjinak menyelami pinggiran Sungai Bengawan Solo kemudian mengangkat kedua mortir tersebut," kata dia.

Komandan Tim Penjinak Bom Subden 4 Brimob Pati Kepolisian Daerah Jawa Tengah, AKP Qudori, mengatakan dari hasil penyelidikan sementara, mortir yang diduga merupakan produk tahun 1948 dan peninggalan Perang Dunia II tersebut sudah tidak lagi aktif.

"Namun demikian, kami akan bawa temuan ini ke Polda Jateng untuk penyelidikan lebih lanjut," kata dia. (ANT)


Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2011