Ternate (ANTARA News) - Warga Kelurahan Fitu, Kota Ternate, Maluku Utara, pada Senin memblokir jalan raya karena kesal lahan yang selama ini menjadi mata pencaharian mereka dijual oleh seorang pengusaha di Ternate.

Tokoh Masyarakat Fitu, Muis Jamin, mengatakan bahwa saat warga mendengar lahan mereka telah dijual, warga langsung berkumpul secara spontanitas dan memblokir jalan sebagai aksi protes.

"Warga tetap memblokir jalan di kawasan depan kantor Lurah Fitu untuk menolak pengosongan lahan tersebut, jika ada penyelesaian terkait dengan lahan mereka," katanya.

Menurut Muis, alasannya, lahan tersebut sejak tahun 1984 telah ditempati warga untuk berkebun, kalau terbuksi ada oknum yang diam-diam menjual areal perkebunan, maka warga akan memblokir jalan menuju ke areal tersebut.

Ia mengatakan, dari hasil kebun itu, orang tua mereka telah membiayai sekolah anak-anak mereka. Sehingga itu, warga meminta kepada pihak kelurahan untuk mengungkap siapa otak dibalik penjualan lahan tersebut.

Menurut Muis, pihaknya meminta otak pelaku kasus penjualan lahan tersebut harus diungkap. Dan dia juga meminta agar permasalahan ini harus diselesaikan secara hukum.

Karena hal ini menyangkut nasib warga RT 01 dan RT 02 Kelurahan Fitu yang sebagian besarnya menggantungkan hidupnya dari hasil kebun yang ada dilahan tersebut.

Aksi damai yang berlangsung sekitar 3 jam itu hanya dikawal beberapa petugas dari Mapolsek Ternate Selatan hingga selesai.

Sementara itu, Wakil Walikota Ternate Arifin Djafar ketika dikonfirmasi berharap agar kasus pemblokiran jalan yang dilakukan oleh warga dihentikan karena bisa menghambat aktivitas warga lain.

"Kawasan Fitu merupakan satu-satunya daerah yang menghubungkan antara antara pusat kota dengan kawasan Pulau Ternate, sehingga kalau aktivitas transportasi diblokir, bisa mengganggu arus lalulintas," katanya.

(T.KR-AF/L002)


Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011