Bogor (ANTARA News) - Hujan es disertai angin kencang dan petir melanda sejumlah wilayah di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa sore.

Orita, warga Perumahan Komplek IPB RT03/RW04 Sidang Barang Loji, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor menceritakan bahwa hujan es turun sebelum hujan lebat disertai angin kencang dan petir melanda kota hujan itu.

"Hujan esnya sebelum hujan 'gede' turun, saya curiga di belakang rumah saya ada atap fiber glass kok seperti dijatuhi kerikil, lalu saya lihat ke belakang ada yang turun seperti hujan. Karena heran, saya keluar rumah tapi karena cuacanya mendung dan angin kecang serta petir besar, saya hanya lihat dari kaca jendela, ternyata benar hujan es," katanya.

Orita mengatakan, peristiwa hujan berlangsung sekitar tiga menit, setelah itu hujan lebat turun disertai petir dan angin kencang.

Menurut Orita, hujan es cukup lebat, suara hujan es yang turun di atap rumahnya seperti suara batu kerikil yang dilempar. Butiran-butiran es yang jatuh sebesar kerikil. Selain hujan es, angin kencang yang terjadi juga terasa aneh.

"Saya aneh lihat anginnya, biasanya angin berhembus dari arah depan rumah ke belakang, tapi waktu hujan es itu anginnya bertiup dari arah kanan ke kiri," katanya.

Peristiwa hujan es juga disaksikan oleh warga lainnya, Harry Ara, yang mengatakan bahwa hujan es juga terjadi di wilayah Bogor Barat.

"Tadi ada hujan es, di wilayah Bogor Barat, juga di Kedung Halang dan Bantar Jati," katanya.

Sementara wartawan ANTARA yang memantau di lapangan melaporkan, hujan turun sekitar pukul 16.30 WIB. Sebelum hujan turun diawali angin kencang dan petir besar.

Angin kencang menyebabkan sejumlah pohon di Kota Bogor tumbang.

Menurut Komandan Regu Pemadam Kebakaran Kota Bogor, Djaya, pihaknya menerima laporan adanya pohon tumbang di Rumah Sakit Karya Bahkti dan menimpa ruang pasien.

"Kami mendapat laporan ada pohon tumbang di RS Karya Bakti, saat ini petugas sudah meluncur ke lokasi untuk evakuasi," katanya.

Hingga berita ini diturunkan, Kota Bogor masih diguyur hujan, hanya saja intensitas sudah rendah dan tidak selebat awalnya.

(KR-LR)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011