Jakarta (ANTARA News) - Jenazah Suramlah (35), mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Desa Sukowono, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, masih berada di Malaysia untuk proses penyidikan kepolisian.

"Jenazah belum dikirim karena masih dalam penyelidikan polisi," kata Direktur Advokasi dan Perlindungan TKI Kawasan Asia Pasifik dan Amerika Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Sadono dalam layanan pesan singkat yang dikirimkan di Jakarta, Selasa, terkait penanganan jenazah Suramlah.

Suramlah ditemukan tewas bersama anak balitanya, Muhammad Sukri, di apartemen Taman Kosas, Ampang, Selangor, Malaysia, Rabu (3/8) silam.

Kepala Bidang Penerangan, Sosial, Budaya KBRI Suryana Sastradiredja di Kuala Lumpur pernah mengatakan, pria asal Sabah, Malaysia, mengakui kedua jenazah itu merupakan istri dan anaknya.

Kepolisian Selangor juga telah menangkap sekitar delapan orang berkewarganegaraan Bangladesh yang diduga melakukan pembunuhan tersebut.

Sadono menegaskan, Suramlah merupakan mantan TKI yang menikah lagi di Malaysia dan mempunyai anak.

"Beberapa minggu lalu ada yang mengaku anaknya, namanya Eko mempertanyakan penanganan kasus ini," kata Sadono.

Suramlah di Bondowoso memiliki dua anak yakni Eko Saiful dan Dwio Musayyanah, sedangkan suami pertamanya telah meninggal dunia pada 2005.

Sadono mengatakan, kasus Suramlah ditangani pihak Atase Polisi KBRI Kuala Lumpur.

"Info dari KBRI Kuala Lumpur menyebutkan, Suramlah bukan TKI. Ia dua tahun lalu sudah pernah dideportasi dari Malaysia, terus masuk lagi dan tinggal secara ilegal," katanya.

(B009/I007)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011