Jakarta (ANTARA) - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat (AS) merekomendasikan mereka yang ada dalam kelompok rentan untuk mendapatkan vaksin penguat (booster) COVID-19 mRNA lain pada Selasa (29/3).

Rekomendasi tersebut CDC tujukan kepada individu dengan gangguan sistem kekebalan tubuh tertentu (immunocompromised) dan warga yang berusia di atas 50 tahun untuk setidaknya empat bulan setelah menerima dosis booster awal. 

Dalam lonjakan Omicron terkini, mereka yang telah diberikan dosis booster memiliki kemungkinan 21 kali lebih kecil untuk meninggal akibat COVID-19 dibandingkan dengan mereka yang belum divaksinasi, dan memiliki kemungkinan tujuh kali lebih kecil untuk dirawat di rumah sakit, kata CDC.

Langkah itu akan meningkatkan perlindungan bagi kelompok-kelompok rentan tersebut terhadap penyakit parah akibat COVID-19, ujar CDC.

Langkah CDC itu diambil tepat setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) AS sebelumnya pada Selasa mengizinkan dosis booster kedua menggunakan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech atau Moderna bagi orang-orang tersebut.

Selain itu, CDC mengatakan orang dewasa yang menerima vaksin primer dan dosis booster vaksin COVID-19 Janssen dari Johnson & Johnson setidaknya empat bulan yang lalu kini dapat menerima dosis booster kedua menggunakan vaksin COVID-19 mRNA.

Dalam lonjakan Omicron terkini, mereka yang telah diberikan dosis booster memiliki kemungkinan 21 kali lebih kecil untuk meninggal akibat COVID-19 dibandingkan dengan mereka yang belum divaksinasi, dan memiliki kemungkinan tujuh kali lebih kecil untuk dirawat di rumah sakit, menurut CDC.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
COPYRIGHT © ANTARA 2022