Jakarta (ANTARA News)  - Komisi IV DPR RI prihatin dengan membanjirnya bahan pangan impor di sentra-sentra penghasil pangan seperti beras, kentang, bawang merah.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.

"Misalnya bahan pangan impor garam yang membanjiri Pamekasan yang merupakan daerah penghasil garam, impor bawang merah yang membanjiri Brebes, kentang impor yang membanjiri Dieng Jateng yang merupakan penghasil kentang," kata Firman, Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut Firman menyebutkan, kebijakan impor yang membanjiri sentra-sentra penghasil pangan seharusnya tidak terjadi.

"Saya menenggarai, ada kelompok tertentu dibelakang kebijakan impor tersebut. Saya menilai ada "cartel" dibalik itu untuk kepentingan 2014," tambah Firman.

Dikatakan, kebijakan impor pangan yang dilakukan Kementerian Perdagangan tak mungkin dilakukan sendiri oleh Menteri Perdagangan.

"Tak mungkin Mari Elka begitu berani menabrak rambu-rambu kecuali ada yang memback up. Kebijakan impor itu berkaitan hajat hidup orang banyak," kata Firman.

Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah II (Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta) Partai Golkar itu menambahkan, semakin dekat pemilu semakin banyak yang diimpor yang akan dilakukan oleh kelompok atau kartel untuk mendapat fee.

Oleh karena itu, ia meminta agar orang "kuat" atau kartel dibalik kebijakan impor itu segera ditelusuri dan diusut.

"Cari siapa pemainnya. Siapa importirnya, dengan tahu siapa importirnya, maka akan mudah diketahui orang "kuat" itu," kata Firman.

Ia juga menyayangkan pihak Kementerian Perdagangan dan Pertanian yang tak bisa memberikan data-data soal impor yang dilakukan.

"Ada kesengajaan pelemahan data dari Kemendag sehingga menyulitkan DPR RI untuk mengusut," ujarnya.(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011