Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai ekspor timah dan nontimah pada Februari 2022 mencapai 307,25 juta dolar AS, atau mengalami kenaikan 418,18 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 59,29 juta Dolas AS.

"Ekspor Babel 307,25 juta dolar AS terdiri timah 281,57 juta AS dan nontimah 25,68 juta dolar AS," kata Plt Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel Reflin Arda di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan kenaikan nilai ekspor Februari tahun ini, karena naiknya ekspor timah 619, 41 persen dan nontimah 27,43 persen. Sementara pada Januari 2022, peran timah dan nontimah masing-masing sebesar 87,49 persen dan 12,51 persen.

"Saat ini Tiongkok masih menjadi negara tujuan utama ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sebesar 30,54 persen ekspor timah pada Januari-Februari 2022 dikirim ke Negeri Tirai Bambu ini," ujarnya.

Menurut dia apabila dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, ekspor timah ke Tiongkok pada tahun ini naik 2.298,27 persen. Selanjutnya, Korea Selatan, Singapura, India dan Jepang berada dalam lima negara tujuan utama ekspor timah pada Februari 2022.

"Peran kempat negara berkisar antara 9,00 persen hingga 16,25 persen. Jadi secara total, lima negara utama tujuan ekspor timah Babel berperan sebesar 76,29 persen," katanya.

Ia menambahkan Belanda menempati urutan pertama peran ekspor nontimah pada Januari-Februari 2022 dengan nilai US$14,46 juta.

"Peran Belanda dalam ekspor nontimah sebesar 31,55 persen. Golongan barang yang diekspor ke negeri Kincir Angin ini mayoritas berupa lemak dan minyak hewan nabati sebanyak 13,28 juta dolar ," katanya. 


Baca juga: Ekspor timah dan nontimah Babel naik 132 persen
Baca juga: Ekspor timah ke Singapura anjlok pada semester I 2020
Baca juga: Anggota DPR dorong peningkatan hilirisasi timah

Pewarta: Aprionis
Editor: Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2022