Jakarta (ANTARA) - Provinsi Shaanxi di China barat laut pada Rabu (30/3) memberangkatkan kereta kargo pertamanya ke ibu kota Laos, Vientiane, via Jalur Kereta China-Laos.

Mengangkut 630 ton kondimen senilai hampir 1 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.357), kereta tersebut berangkat dari Kota Baoji dan akan keluar dari China melalui Pelabuhan Mohan di Provinsi Yunnan, China barat daya. Seluruh perjalanan ini akan memakan waktu tujuh hari, demikian menurut China Railway Xi'an Group Co., Ltd.

"Perusahaan kami dulu berdagang dengan banyak negara ASEAN, terutama melalui transportasi rel-laut. Namun, menghadapi wabah COVID-19, sulit untuk menjamin pengiriman tepat waktu dan keamanan transportasi kargo," kata Liu Haitao, wakil manajer umum dari pemasok kargo di Baoji.

"Dengan kereta kargo internasional yang beroperasi di Jalur Kereta China-Laos, barang-barang dapat dikirim ke Vientiane dengan cepat dan nyaman mengikuti proses penerimaan dan deklarasi pabean terpadu di zona terikat komprehensif Baoji," kata Liu.

Ini akan secara efektif membantu perusahaan-perusahaan untuk terhubung secara akurat dengan pasar internasional ASEAN dan mencapai pembangunan berkualitas tinggi, tambah Liu.

Apel, buah kiwi, dan produk pertanian lainnya dari Shaanxi, serta buah-buahan tropis dari Asia Tenggara, juga akan diangkut melalui jalur kereta kargo internasional tersebut.

Jalur Kereta China-Laos, yang mulai beroperasi pada 3 Desember 2021, membentang lebih dari 1.000 km. Jalur kereta ini menghubungkan Kunming, ibu kota Provinsi Yunnan di China barat daya, dengan ibu kota Laos, Vientiane.

Banyak provinsi dan kota meluncurkan kereta kargo internasional ke Laos via Jalur Kereta China-Laos, dan kategori barangnya pun telah berkembang, dari semula karet dan pupuk menjadi produk elektronik, mobil, bunga, dan lain-lain.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2022