Cinangka (ANTARA News) - Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda untuk kali pertama mengeluarkan letusan sejak ditetapkan status Siaga pada 30 September 2011, baru kemarin sebanyak tiga kali.

"Kemarin GAK mengeluarkan suara letusan sebanyak tiga kali. Dan ini terekam pada Seismograf pada Rabu tanggal 12 Oktober 2011," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton Tripambudi, Kamis.

Dia menjelaskan, letusan yang dikeluarkan dari dalam perut GAK tidak menimbulkan getaran sampai diperumahan warga seperti tahun sebelumnya, saat GAK juga ditetapkan berstatus Siaga atau level III.

"Letusannya masih normal, dan letusannya tidak menggetarkan kaca rumah jendela masyarakat yang ada di sepanjang pesisir Pantai Cinangka, tidak seperti tahun 2011, letusannya cukup keras," katanya menambahkan.

Sementara itu, salah seorang warga Cinangka, Kabupaten Serang, Mursid mengaku tidak mengetahui ada letusan yang dikeluarkan dari perut GAK.

"Saya tidak mendengar, tapi istri saya pernah mendengar ada suara letusan seperti bunyi petasan pada malam hari," katanya.

Suara letusan itu memang diyakininya berasal dari GAK. "Saya menduga kalau suara letusan itu memang berasal dari perut GAK. Dan saya harap, suaranya tidak seperti tahun 2010, sampai menggetarkan kaca dirumah," katanya.

Sementara itu, Pos Pemantau GAK, berdasarkan rekaman Seismograf juga mencatat 6.163 kali gempa Vulkanik, 12 kali tremor harmonik, dan 59 kali hembusan.

"Data yang terekam pada 12 Oktober 2011, total kegempaan yang terjadi sebanyak 6.237 kali kegempaan," kata Anton Tripambudi.
(ANT-152/R010)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011