Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Burhanuddin Abdullah mengatakan, rencana pemerintah untuk mempercepat pengembalian pinjaman Dana Moneter Internasional (IMF) suatu hal yang bagus. "Keinginan itu saya kira bagus, sah saja. Tetapi harus dihitung dulu bagaimana pengaruhnya terhadap cadangan devisa dan bagaimana persepsi market terhadap kesinambungan neraca pembayaran kita," kata Burhanuddin di sela-sela acara donor darah di BI, Jakarta, Rabu. Dikatakannya, keinginan pemerintah itu sesuatu yang wajar mengingat beberapa negara lain sudah melunasi pinjamannya terhadap IMF. Selain itu, IMF juga kemungkinan akan menaikkan lagi suku bunga pinjamannya karena semakin turunnya penerimaan dari pinjaman. Pada kwartal ketiga 2005, IMF telah menaikkan suku bunganya dari 431 basis poin menjadi 458 basis poin sehingga suku bunga IMF sekarang 458 ditambah margin 1,08 persen. "Selain itu, dana IMF tidak dipakai apa-apa oleh kita karena berada di cadangan devisa," katanya. Sementara mengenai penguatan nilai tukar rupiah, Burhanuddin menilai itu tidak terlalu cepat karena saat ini masih stabil di posisi Rp9.200 per dolar AS.(*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2006