Pembentukan Satgas ini, kata Dekan Fakultas Peternakan IPB, Dr Luki Abdullah, di Bogor, Jumat, sebagai apresiasi atas langkah yang ditempuh Pemerintah di bidang peternakan melalui program swasembada daging sapi pada 2014 karena dinilai dapat memberdayakan para peternak lokal.
Dia mengatakan, program swasembada daging sapi yang telah dicanangkan Pemerintah perlu mendapatkan perhatian dan dukungan semua pihak, termasuk kalangan akademisi.
"Program swasembada daging sapi perlu kita dukung untuk kepentingan bersama. Program ini diharapkan dapat dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan," papar Luki Abdullah.
Dikemukakannya, Fakultas Peternakan IPB mengharapkan program swasembada daging dapat dilaksanakan tidak hanya sampai 2014, namun hingga tahun-tahun mendatang.
"Program swasembada daging sapi perlu dikembangkan secara berkelanjutan karena manfaatnya sangat besar bagi peternak lokal," ungkapnya.
Oleh karena itu, Fakultas Peternakan IPB menyarankan agar Pemerintah tidak hanya memperhatikan faktor hulu peternakan saja, namun juga harus mengembangkan hilir peternakan.
Pengembangan sektor hilir peternakan dinilai dapat menjadi solusi untuk membangun sub sektor peternakan Indonesia dalam jangka panjang.
"Jangan hanya menyentuh hulu peternakan saja. Namun harus mengembangkan hilirnya juga. sektor hilir peternakan perlu dikembangkan agar program swasembada daging bisa terus berjalan secara konsisten," terang dia.
Pada Jumat, bertempat di Ruang PSP3, Kampus IPB, Branangsiang, SPSDS Fakultas Peternakan bekerja sama dengan Direktorat Riset dan Kajian Strategis, menggelar "Focus Group Discussion" alias FGD dengan mengangkat tema "Dapatkah Sensus Sapi Nasional 2011 Menjawab Kebutuhan Daging Konsumsi dan Industri?".
Kegiatan yang dihadiri narasumber dari kalangan praktisi, akademisi, dan birokrasi itu diharapkan dapat menemukan "benang merah" sebagai masukan untuk penguatan kebijakan swasembada daging ke depan.
(ANT-053/A027)
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011
