Singapura (ANTARA) - Saham-saham Asia naik ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan didukung oleh kenaikan luas di Wall Street pada sesi pagi Selasa, sementara euro terjebak di dekat level terendah satu minggu terhadap dolar di tengah pembicaraan tentang sanksi lebih lanjut terhadap Moskow.

Amerika Serikat dan Eropa sedang merencanakan sanksi baru untuk menghukum Moskow atas pembunuhan warga sipil di Ukraina, dan Presiden Volodymyr Zelenskiy memperingatkan lebih banyak kematian kemungkinan akan ditemukan di daerah yang direbut dari penjajah Rusia.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan naik 0,16 persen menjadi 601,3, terkuat sejak 24 Februari. Indeks acuan telah kehilangan 4,0 persen sepanjang tahun ini, diseret oleh penurunan besar di saham China.

Pasar saham AS berakhir lebih tinggi pada Senin (4/4/2022), didorong oleh saham-saham teknologi.

"Data utama di AS terus menunjukkan pemulihan baru-baru ini dalam ekuitas didorong oleh uang ritel, yang kemungkinan menekan mereka yang berada di bawah posisi short (jual)," Tapas Strickland, direktur ekonomi dan pasar di NAB, mengatakan dalam sebuah catatan.

"Musim pelaporan laba di AS dimulai minggu depan dan akan menarik untuk melihat bagaimana perusahaan menafsirkan apa yang terjadi di masa depan, dan apakah pedoman pendapatan direvisi turun," katanya.

Saham-saham global mengalami kuartal yang bergejolak karena krisis Rusia-Ukraina dan kekhawatiran atas harga komoditas yang lebih tinggi memicu kekhawatiran inflasi dan mengaburkan arah suku bunga.

Nikkei Jepang diperdagangkan datar, indeks S&P/ASX 200 diperdagangkan 0,5 persen lebih tinggi, sementara saham Korea Selatan turun 0,2 persen.

Indeks saham berjangka S&P 500 turun 0,08 persen dan indeks berjangka Nasdaq melemah 0,06 persen setelah Wall Street naik pada Senin (4/4/2022).

Pasar di China daratan dan Hong Kong ditutup untuk hari libur umum pada Selasa. Shanghai melakukan penguncian dua tahap minggu lalu ketika pihak berwenang bekerja untuk menahan wabah COVID-19 terbesar di kota itu.

Fokus pasar akan berada pada panduan bank sentral Australia tentang tanggapannya terhadap tekanan inflasi meskipun diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil pada tinjauannya nanti pada Selasa. Aussie stabil di 0,7543 dolar AS, tetap dekat dengan tertinggi Senin (4/4/2022) di 0,75565 dolar AS level yang tidak terlihat sejak 6 Juli.

Mata uang tunggal Eropa sedikit berubah pada 1,0973 dolar setelah turun serendah 1,0960 dolar di sesi sebelumnya untuk pertama kalinya sejak 28 Maret

Pasar global menantikan rilis risalah pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve pada Rabu (6/4/2022) yang dapat menawarkan tanda-tanda bahwa bank sentral AS dapat menaikkan suku bunga acuan sebesar setengah poin persentase bulan depan.

Minyak berjangka naik di awal perdagangan karena potensi sanksi lebih lanjut menambah kekhawatiran tentang gangguan pasokan, sementara pembicaraan nuklir Iran terhenti.

Minyak mentah berjangka Brent naik 1,6 persen menjadi 109,25 dolar AS per barel, sementara minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS juga naik 1,6 persen.

Harga emas turun, dengan emas spot melemah 0,1 persen menjadi 1.929,6 dolar AS per ounce.

Baca juga: Saham Asia awali perdagangan berhati-hati, imbal hasil AS terus naik

Baca juga: Saham Asia naik karena BOJ pertahankan kebijakan ultra-longgar

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2022