Jakarta (ANTARA News) - Ketua Bidang Komunikasi dan Hubungan Media Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Arwani Thomafi menyatakan pilihan Suharso Monoarfa mundur dari jabatan Menteri Perumahan Rakyat harus dihormati.

"Tidak ada persoalan publik maupun privat yang beliau langgar. Ini pilihan saja yang harus kita hormati," kata Arwani di Jakarta, Senin.

Dikatakannya, Suharso sudah menyampaikan niatnya mundur dari Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II kepada PPP sekitar dua minggu yang lalu.

"Tapi partai bersikeras menolak pengunduran diri tersebut. Beliau pekerja keras, berkali-kali dapat apresiasi atas kinerjanya sebagai Menpera dari Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono,red) ," katanya.

Namun, lanjut Arwani, setelah berkali-kali Suharso menyampaikan keinginannya itu kepada partai dan juga kepada Presiden, maka akhirnya PPP memahami langkah kadernya tersebut.

Selanjutnya PPP menyiapkan sejumlah nama calon pengganti Suharso di kabinet dan sudah diajukan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Kader PPP sendiri. Saya pastikan PPP solid menghadapi dinamika reshuffle ini," kata Arwani.

Sebagaimana diakui Sekjen PPP Muhammad Romahurmuziy, kader yang diajukan diantaranya adalah Djan Farid, Wakil Ketua Majelis Pakar PPP yang kini juga menjabat Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama DKI Jakarta.

Sebelumnya, dalam pernyataan pers di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin, Presiden Yudhoyono mengatakan bahwa ia sudah menerima surat pengunduran diri Suharso Monoarfa tertanggal 12 Oktober 2011 pada Minggu 16 Oktober 2011.

Presiden menyetujui pengunduran diri yang diajukan oleh Suharso dengan alasan persoalan pribadi. Menurut Presiden, selama dua tahun dalam jajaran Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Suharso dinilai cukup baik dan berprestasi.

(S024/A011)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011